Share

Bab 19

Titah Orangtua

“Aku berangkat, ya,” pamit Rafan sambil melangkah ke mobil setelah kucium punggung tangannya.

“Iya, hati-hati di jalan. Pulang kerja langsung ke sini, ada kejutan untukmu.”

“Iya, Sayang. Assalamualaikum.” Rafan sudah berada di dalam mobil. Senyuman hangat itu kini telah kembali. Aku pun membalas dengan senyum hangat paling indah.

“Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,” balasku sambil menatap kepergiannya.

Ayah sudah pergi sejak tadi. Sebenarnya aku melarangnya bekerja, tetapi ia kekeh dengan keputusannya. Mau bagaimana lagi, itu adalah keputusan yang tidak bisa diganggu gugat.

Aku melangkah masuk ke rumah dan langsung menuju wastafel mencuci piring. Di dapur sudah ada Ibu yang baru saja selesai menyapu. “Lin, setelah cuci piring ke ruang tengah, ya. Ibu mau bicara.”

“Iya, Bu,” jawabku lalu mencuci piring yang jumlahnya hanya beberapa. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status