Share

Bab 20

Perempuan Kedua Itu

Rafan sudah berangkat bekerja, sementara aku tidak tahu harus melakukan apa. Hari jumat yang penuh berkah, semoga Allah anugerahkan bahagia untuk sekarang dan seterusnya. Sejak tadi aku senyum-senyum sendiri, kaki seakan melayang di udara karena hati yang selalu berbunga-bunga.

Ingin menatap senja, sore masih lama. Ingin melihat pelangi, hujan tidak turun. Pun ingin memandangi lelaki tampanku, ia sedang di kantor.

Hampa. Sepi. Sunyi.

Pekerjaan rumah sudah beres bahkan aku sudah selesai mandi. Jam masih menunjuk angka sembilan dan sejak tadi Ibu sudah pergi bersama teman-teman pengajiannya.

Kuembuskan napas kasar. Baru saja ingin menelepon teman-teman, tetapi suara ketukan di pintu menghentikanku. “Siapa?”

Saat daun pintu terbuka lebar, terlihat Marsha tersenyum penuh keangkuhan. Perempuan itu tetap cantik meski memakai pashmina. Aku sempat deg-degan karena tidak ada orang lain di rumah, tetapi sekarang tidak l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu terlalu lemah dn bodoh .mangka nya Marsya seneng dtng me manas2in kmu .karena terlalu percaya pada kata2 orang g bisa pikir panjang .kmu terlalu pake pearasaan dn emosi yg d pake .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status