Share

Bab 22

Tetangga Baru

Hari minggu tidak ada aktivitas, Rafan hanya jogging sebentar karena sudah lama tidak berolahraga katanya. Untuk pakaian juga tidak ada yang harus dicuci. Andai ada anak-anak mungkin akan ramai rumah dengan gelak tawa atau tangis mereka saat saling berebut mainan.

Andai, tetapi nyatanya belum ada bahkan di dalam rahim sekali pun. Padahal aku sangat berharap ada yang bisa diajak bercanda, paling tidak satu. Namun, seperti yang aku ucap pada Marsha bahwa ini hanyalah soal takdir. Lagian setelah ada perempuan kedua itu, kami tidak pernah lagi melakukan program hamil.

Jadi, kemungkinan besar bahkan bisa dibilang mustahil untuk mendapat rezeki itu untuk sekarang. Aku hanya mampu duduk di teras rumah, menatap ke depan dengan pikiran yang melayang entah harus ke mana lagi. Rasa takut kini merajai hati, tepatnya takut kehilangan jika Rafan bosan menunggu.

Anak adalah pelengkap bahagia dalam rumah tangga. Dengan anak pula banyak pahala yang akan dira

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Rafan kmu hrs ati2 sama perempuan gatel itu dn juga jangan mau d ajak minta anterin atau alasan lain lebih kmu jauhi perempuan kaya itu ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status