Share

Bab 26

Farah Pahlawanku

Pukul delapan malam aku dan Rafan sudah duduk di meja makan. Kali ini hati sedang galau sehingga tidak ada mood untuk masak. Hanya ada sayur dan ikan goreng berlumur sambal. Sungguh, hampa rasanya berada di posisi saat ini. Jika saja tidak lapar, mungkin langsung tidur lebih baik.

Namun, satu yang membuatku bertahan adalah usia kami bukan lagi remaja pacaran yang tidak ingin menyelesaikan masalah, langsung mengucapkan kata putus. Lagian ini adalah ikatan pernikahan dan bukan game yang bisa keluar masuk aplikasi kapan saja.

“Sayang?”

“Iya?”

Aku harus berdamai dengan hati, pura-pura buta juga pura-pura tuli dengan sekitar. Jika saja ada yang mencoba mengusik ketenangan, biarkan saja karena akan capek dengan sendirinya. Singa pun tidak pernah membalas gonggongan anjing, tetapi ia selalu tampil berwibawa.

Sabar itu ada batasnya, yakni kematian. Bersabarlah dengan sabar yang indah agar Allah ganjarkan paha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Farah jangan kadi celah pelakor masuk dn kn Rafan dh bilang jangan ngeladenin Diva klo ngajak ngobrol apa lagi pergi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status