Share

Bab 48

“Rafan mana?” tanya Ahmad pelan. Aku kikuk berhadapan dengan lelaki ini. Meski status sudah menjadi istri Rafan, bayangan masa lalu kembali menghantui.

“Dia ke rumah tadi, kebelet.”

“Oh, aku mau beli aqua empat dus.”

“Tunggu Rafan saja atau ambil sendiri, aku gak kuat berdiri apalagi ngangkat.”

“Sudah berapa bulan?”

“Delapan.”

Ahmad mengangguk pelan. Aku kembali mengupas kulit apel, lalu memotongnya menjadi beberapa bagian kecil. Entah kenapa Rafan lama di rumah.

Suasana canggung seperti ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Saat menoleh ke arah kiri, ternyata Ahmad melangkah ke luar. Mungkin takut fitnah atau tidak ingin membuat luka di hati Rafan. Namun, bukankah status kami hanya sebatas penjual dan pembeli?

Aku bahkan tidak sempat bertanya kenapa ia bisa ada di sini, barang kali rumahnya dekat atau sudah menikah dengan orang sekitar sini.

Rafa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Sari
Raline terlalu bodoh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status