Share

Bab 57

“Percayalah! Beratnya memaafkan bukan

besarnya kezhaliman orang kepadamu, melainkan hatimu yang kurang luas untuk menampung semua beban.

Kala hatimu lapang, kesalahan orang hanyalah warna-warna gelap yang justru memperkaya lukisan di kanvas kehidupanmu.”—S.Aminah Al Attas

***

“Ibu bahas apa saja sama Rafan?” tanyaku saat Ibu tengah mencuci piring bekas makan tadi.

“Ibu bahas semua yang kamu ceritakan. Kenapa memangnya?”

“Rafan belum mengajak kamu ngobrol semalam?” tanya Ibu lagi setelah hening dua menit. Ia ikut duduk di kursi meja makan.

“Belum, Bu. Aku pura-pura tidur karena mau tahu dulu Ibu bahas apa saja.”

Ibu hanya tersenyum, lalu memintaku menyusul Rafan dalam kamar. Tanpa menunggu waktu lagi kaki menuntun diriku masuk kamar.

Aku meraih gagang pintu dan membuka perlahan. Rafan terlihat duduk di kursi rias seperti sedang latihan drama atau entahlah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status