Share

14. Menangis darah.

Wajah Luciellea terlihat begitu pucat. Saat ini ia seperti kehilangan jiwanya. Air mata masih mengalir di wajahnya, tubuhnya masih saja bergetar meski saat ini ia sudah meninggalkan apartemen dan berada di dalam taksi.

"Nona, kita mau pergi ke mana?" Sopir taksi bertanya lagi untuk yang kedua kalinya.

Luciellea tidak memiliki tujuan, biasanya ia akan berlari ke tunangan dan sepupunya, tapi dua orang yang ia percayai itu tega menusuknya dari belakang. Ia juga tidak ingin kembali ke kediaman Arch setelah ia berhasil melarikan diri.

Isabella, ia masih memiliki Isabella. Hatinya saat ini benar-benar hancur. Ia membutuhkan teman bicara. Luciellea menyebutkan alamat apartemen Isabella, tapi ia tidak keluar dari taksi sama sekali ketika ia melihat Claudia dan dua pengawalnya keluar bangunan b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status