Kilatan dari kamera yang menyilaukan memotret pasangan telanjang di atas ranjang, entah sudah berapa ratus foto yang diambil oleh para reporter hanya dalam hitungan detik. Di sana juga terdapat beberapa polisi yang dikirim oleh Frankie Wilson.
"Berhenti memotret! Pergi!" Kennand segera menutupi tubuh telanjangnya dan Cassandra menggunakan selimut yang ia ambil di lantai.
Awalnya dua orang itu dikejutkan dengan suara pintu terbuka, dan semakin dikejutkan dengan kerumunan orang yang masuk ke dalam kamar yang mereka pesan.
Untuk beberapa detik otak mereka kehilangan fungsi sebelum akhirnya mereka ditarik kembali ke kesadaran karena kilauan dari kamera yang mengarah pada mereka.
"Enyah! Berhenti memotret!" Kennand kembali bersuara, tapi t
Hanya butuh beberapa menit skandal Kennand dan Cassandra menyebar seperti udara. Kennand telah memerintahkan asistennya untuk mengurusi masalah ini, tapi pria itu mengalami kesulitan karena berapa pun banyak uang yang ditawarkan olehnya para reporter tidak mau bekerja sama. Saat ini berbagai media sosial telah menampilkan foto telanjang Kennand dan Cassandra.Akhirnya pria itu memberi kabar pada Kennand. Dan mendapatkan murka Kennand."Aku telah membuang-buang uangku dengan mempekerjakan asisten tidak becus seperti dirimu!" Kennand memarahi asistennya yang telah bekerja padanya selama bertahun-tahun."Maafkan saya, Tuan. Saya telah menggunakan berbagai cara untuk bernegosiasi dengan mereka, tapi tampaknya mereka tidak mau beker
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Cassandra, telinga Cassandra berdengung untuk beberapa saat. Rasa sakit menjalar di seluruh wajahnya sampai ke otaknya.Ini adalah tamparan pertama yang ia terima selama dua puluh empat tahun dia hidup. Dan itu berasal dari ayahnya yang terlihat sangat marah saat ini.Ibu Cassandra yang melihat putrinya ditampar dengan keras merasa sakit hati, tapi ia tidak bisa membela putri kesayangannya. Seharusnya Cassandra lebih berhati-hati lagi. Cassandra sangat tahu bahwa ayahnya akan mencalonkan diri lagi di pemilihan walikota putaran selanjutnya, seharusnya Cassandra tidak membuat masalah dan menyebabkan nama baik sang ayah tercemar."Apa kau tahu kekacauan macam apa yang telah kau perbuat, Cassandra?!" Daren bersuara keras. Ia telah menjaga reputasinya
Tatapan Claudia mengarah ke kaca spion yang menunjukan keberadaan Luciellea di kursi penumpang. Claudia melihat apa yang Luciellea lakukan pada Isabella tadi. Apakah Luciellea kerasukan jin? Atau Luciellea akhirnya melihat wajah asli sahabatnya?Claudia tidak menguping, ia menjaga jarak untuk tidak mendengarkan percakapan dua wanita itu, tapi ia mendengar raungan marah Isabella yang seperti orang gila.Namun, ia cukup puas melihat Luciellea menampar wajah Isabella dengan keras. Sebagai wanita Arch Callister, Luciellea tidak boleh menjadi wanita lemah dan bodoh. Wanita itu harus cukup kuat sehingga bisa mendukung Arch.Di kursi belakang, Luciellea tidak menunjukan emosi sama sekali. Ia hanya mengelus tangannya yang sedikit sakit. Tamparannya yang keras pasti akan membuat wajah Isabella
Luciellea berhenti di pameran individu Crystal Lee. Ia melihat ke kalung permata darah yang dipajang di etalase. Ia benar-benar memuji keterampilan Crystal Lee. Wanita itu memiliki ide yang luar biasa di kepalanya."Selamat pagi, Nyonya Luciellea." Saat Luciellea terpukau oleh koleksi Crystal Lee, sebuah suara halus menyapa pendengarannya.Luciellea mengalihkan pandangannya. Ia terkejut melihat Crystal Lee berdiri hanya dua langkah darinya."Nona Crystal Lee." Luciellea tampak bersemangat. Ia benar-benar beruntung di pameran kali ini. Ia akhirnya bisa bertemu dengan perancang perhiasan yang paling ia kagumi.Tunggu sebentar, apakah Crytal Lee tadi menyapa dengan namanya? Bagaimana wanita itu bisa tahu namanya?
"Apakah kau akan bertemu dengan Kennand?" tanya Arch. Baru saja ia mendengarkan percakapan Luciellea dengan Kennand."Ya," balas Luciellea. Ia menatap reaksi Arch dengan hati-hati."Trik apa yang sedang kau mainkan saat ini, Ellea? Apakah kau berpura-pura patuh agar kau bisa mengelabuiku dan melarikan diri lagi dariku? Jangan bermimpi, Ellea. Dalam hidup ini kau hanya akan menjadi istriku." Arch sampai pada kesimpulan seperti ini. Luciellea telah mencintai Kennand selama bertahun-tahun, tidak menutup kemungkinan wanita ini akan tetap bodoh dan termakan rayuan Kennand lagi.Siapa yang ingin melarikan diri? Bahkan jika kau mengusirku dari hidupmu aku tidak akan pergi. Kau adalah milikku, dan hanya akan menjadi milikku bahkan dalam seratus kehidupan mendatang, batin Luciellea.
Di ruang tamu kediaman Daren Rawnie, telah ada Daren, Emma dan Cassandra di sana. Tiga orang ini menunggu kedatangan Luciellea dengan tidak sabar.Saat mereka melihat Luciellea melangkah dengan tiga orang di belakangnya, amarah langsung menyergap mereka. Luciellea benar-benar sombong. Apakah wanita itu sedang menunjukan posisinya dengan membawa tiga pengawal sekaligus?"Luciellea, untuk apa kau membawa pengawalmu masuk? Apakah kau pikir kami akan menganiaya dirimu?" Emma berkata dengan sinis."Luciellea, kau jalang sialan! Kau pasti dalang di balik apa yang menimpaku dan Kennand, bukan?!" Cassandra tidak seperti Kennand dan Isabella. Wanita itu langsung menunjukan wajah aslinya tanpa membuat sandiwara."Nyonya Emma, suami saya hanya m
"Nyonya, saya akan berkendara lebih cepat. Mobil kita diikuti oleh dua mobil lain." Claudia memberitahu Luciellea. Ia menerima panggilan dari mobil pengawal di belakangnya bahwa mereka diikuti oleh mobil lain tidak lama setelah keluar dari kediaman Daren."Baik." Luciellea mempersiapkan dirinya.Kediaman paman Luciellea terletak di daerah perbukitan, jalanan di dua sisi sangat sepi. Sementara Claudia meninggikan kecepatan mobilnya, mobil pengawal di belakang menghalangi dua mobil yang mengejar mereka.Jalanan bukit itu menurun dan berkelok-kelok, Claudia terus mengemudikan mobilnya dengan hati-hati, tapi ketika ia hendak menginjak rem ia menemukan bahwa rem mobil itu telah bermasalah."Nyonya rem mobil bermasalah. Berpeganganlah dan t
Perasaan Daren tidak baik ketika ia mendengar dari asistennya bahwa Arch ingin bertemu dengannya. Pria yang sedang dalam kekacauan itu melangkah dengan sedikit tergesa.Di ruang tamu terdapat dua pria muda, satu berdiri di sebelah sofa dan satu lainnya duduk dengan angkuh. Dari penampilan dua orang ini, Daren bisa mengetahui yang mana Arch Callister.Pria yang duduk di sofa sangat berwibawa, angkuh dan memiliki tempramen pria-pria berkuasa.Tatapan tajam Arch menyapu Daren. Membuat Daren merasakan aura dingin menyelimutinya. Pria itu tidak bisa tidak gemetaran. Namun, sebisa mungkin Daren bersikap tenang."Apa yang membawa Tuan Arch datang ke rumah walikota ini?" Daren bersuara ramah. Ia jelas tahu bahwa Arch adalah suami Luciellea, t