Tatapan Claudia mengarah ke kaca spion yang menunjukan keberadaan Luciellea di kursi penumpang. Claudia melihat apa yang Luciellea lakukan pada Isabella tadi. Apakah Luciellea kerasukan jin? Atau Luciellea akhirnya melihat wajah asli sahabatnya?
Claudia tidak menguping, ia menjaga jarak untuk tidak mendengarkan percakapan dua wanita itu, tapi ia mendengar raungan marah Isabella yang seperti orang gila.
Namun, ia cukup puas melihat Luciellea menampar wajah Isabella dengan keras. Sebagai wanita Arch Callister, Luciellea tidak boleh menjadi wanita lemah dan bodoh. Wanita itu harus cukup kuat sehingga bisa mendukung Arch.
Di kursi belakang, Luciellea tidak menunjukan emosi sama sekali. Ia hanya mengelus tangannya yang sedikit sakit. Tamparannya yang keras pasti akan membuat wajah Isabella
Luciellea berhenti di pameran individu Crystal Lee. Ia melihat ke kalung permata darah yang dipajang di etalase. Ia benar-benar memuji keterampilan Crystal Lee. Wanita itu memiliki ide yang luar biasa di kepalanya."Selamat pagi, Nyonya Luciellea." Saat Luciellea terpukau oleh koleksi Crystal Lee, sebuah suara halus menyapa pendengarannya.Luciellea mengalihkan pandangannya. Ia terkejut melihat Crystal Lee berdiri hanya dua langkah darinya."Nona Crystal Lee." Luciellea tampak bersemangat. Ia benar-benar beruntung di pameran kali ini. Ia akhirnya bisa bertemu dengan perancang perhiasan yang paling ia kagumi.Tunggu sebentar, apakah Crytal Lee tadi menyapa dengan namanya? Bagaimana wanita itu bisa tahu namanya?
"Apakah kau akan bertemu dengan Kennand?" tanya Arch. Baru saja ia mendengarkan percakapan Luciellea dengan Kennand."Ya," balas Luciellea. Ia menatap reaksi Arch dengan hati-hati."Trik apa yang sedang kau mainkan saat ini, Ellea? Apakah kau berpura-pura patuh agar kau bisa mengelabuiku dan melarikan diri lagi dariku? Jangan bermimpi, Ellea. Dalam hidup ini kau hanya akan menjadi istriku." Arch sampai pada kesimpulan seperti ini. Luciellea telah mencintai Kennand selama bertahun-tahun, tidak menutup kemungkinan wanita ini akan tetap bodoh dan termakan rayuan Kennand lagi.Siapa yang ingin melarikan diri? Bahkan jika kau mengusirku dari hidupmu aku tidak akan pergi. Kau adalah milikku, dan hanya akan menjadi milikku bahkan dalam seratus kehidupan mendatang, batin Luciellea.
Di ruang tamu kediaman Daren Rawnie, telah ada Daren, Emma dan Cassandra di sana. Tiga orang ini menunggu kedatangan Luciellea dengan tidak sabar.Saat mereka melihat Luciellea melangkah dengan tiga orang di belakangnya, amarah langsung menyergap mereka. Luciellea benar-benar sombong. Apakah wanita itu sedang menunjukan posisinya dengan membawa tiga pengawal sekaligus?"Luciellea, untuk apa kau membawa pengawalmu masuk? Apakah kau pikir kami akan menganiaya dirimu?" Emma berkata dengan sinis."Luciellea, kau jalang sialan! Kau pasti dalang di balik apa yang menimpaku dan Kennand, bukan?!" Cassandra tidak seperti Kennand dan Isabella. Wanita itu langsung menunjukan wajah aslinya tanpa membuat sandiwara."Nyonya Emma, suami saya hanya m
"Nyonya, saya akan berkendara lebih cepat. Mobil kita diikuti oleh dua mobil lain." Claudia memberitahu Luciellea. Ia menerima panggilan dari mobil pengawal di belakangnya bahwa mereka diikuti oleh mobil lain tidak lama setelah keluar dari kediaman Daren."Baik." Luciellea mempersiapkan dirinya.Kediaman paman Luciellea terletak di daerah perbukitan, jalanan di dua sisi sangat sepi. Sementara Claudia meninggikan kecepatan mobilnya, mobil pengawal di belakang menghalangi dua mobil yang mengejar mereka.Jalanan bukit itu menurun dan berkelok-kelok, Claudia terus mengemudikan mobilnya dengan hati-hati, tapi ketika ia hendak menginjak rem ia menemukan bahwa rem mobil itu telah bermasalah."Nyonya rem mobil bermasalah. Berpeganganlah dan t
Perasaan Daren tidak baik ketika ia mendengar dari asistennya bahwa Arch ingin bertemu dengannya. Pria yang sedang dalam kekacauan itu melangkah dengan sedikit tergesa.Di ruang tamu terdapat dua pria muda, satu berdiri di sebelah sofa dan satu lainnya duduk dengan angkuh. Dari penampilan dua orang ini, Daren bisa mengetahui yang mana Arch Callister.Pria yang duduk di sofa sangat berwibawa, angkuh dan memiliki tempramen pria-pria berkuasa.Tatapan tajam Arch menyapu Daren. Membuat Daren merasakan aura dingin menyelimutinya. Pria itu tidak bisa tidak gemetaran. Namun, sebisa mungkin Daren bersikap tenang."Apa yang membawa Tuan Arch datang ke rumah walikota ini?" Daren bersuara ramah. Ia jelas tahu bahwa Arch adalah suami Luciellea, t
Arch kembali ke kediamannya setelah berurusan dengan Daren. Pria itu seharusnya keluar dari rumah sakit besok, tapi karena terjadi hal buruk pada Luciellea ia memutuskan untuk keluar hari ini. Tidak ada yang berani melarangnya.Pria itu bahkan lupa kondisinya ketika ia terjun ke laut. Ia masih memiliki luka yang masih belum sembuh. Namun, karena Luciellea ia mengabaikan kesehatannya sendiri. Jika terjadi hal buruk pada Luciellea maka ia pasti akan mengalami siksaan yang jauh lebih buruk dari sekedar lukanya.Sebelum ia pergi ke kediaman Daren tadi ia sudah lebih dahulu memeriksakan keadaannya. Tidak ada hal yang serius. Jika saja vampir benar-benar ada, maka Arch pastilah salah satunya.Ketika Arch masuk ke dalam kamarnya, ia menemukan Luciellea yang duduk merenung di sofa. Ia tahu wan
Hari ini Luciellea hanya beristirahat di rumah. Ia membiarkan kekacauan yang terjadi di luar tanpa melakukan tambahan. Ia tahu apapun yang akan Kennand lakukan, tidak akan bisa membersihkan namanya.Usai sarapan Luciellea pergi untuk menonton televisi sebentar. Kennand dan Cassandra masih bertahan di pemberitaan. Dua orang itu menjadi semakin terkenal akhir-akhir ini.Setelah menonton televisi, Luciellea pergi ke studio yang telah Arch buat untuknya. Di sana semua peralatan untuk merancang perhiasan ada di sana. Untung saja Arch tidak membangun sebuah laboratorium untuknya di kediaman itu.Beberapa waktu Luciellea hanyut dalam membuat sketsa. Ia sedang merancang sebuah kalung yang berbentuk ular. Wanita ini memiliki imajinasi yang luar biasa mengenai perhiasan. Ia tidak tahu memiliki b
Seperti yang Arch katakan, ia membawa Luciellea ke Jepang untuk menjenguk ayah Luciellea yang dirawat di rumah sakit terbaik negara itu.Luciellea dibawa ke sebuah ruangan VIP, ketika pintu terbuka ia bisa melihat keberadaan ayahnya."Ayah?" Luciellea terkejut saat melihat ayahnya sedang duduk di ranjangnya. Ayahnya sudah tidak berada di dalam keadaan vegetatif lagi."Ellea." Jaylan terharu melihat putrinya. Pria itu ingin turun dari ranjang, tapi sayangnya kondisinya belum memungkinkan ia untuk berdiri tegak.Luciellea melangkah tergesa menuju ayahnya, ia memeluk pria paruh baya dengan wajah pucat itu. "Ayah, aku sangat senang melihat Ayah sudah lebih baik.""Putriku yang malang. Ap