Karena kehamilannya, Arch meminta Luciellea untuk tidak bekerja terlalu keras. Akan lebih baik bagi Luciellea untuk tetap berada di rumah saja selama awal kehamilan istrinya itu.
Luciellea tidak membantah Arch. Janin di kandungannya lebih penting daripada pekerjaannya. Ia mungkin juga akan melepaskan pekerjaannya jika memang diharuskan.
Luciellea tidak keberatan menjadi ibu rumah tangga biasa yang hanya mengurus suami dan anak karena hanya dua hal ini yang saat ini menjadi prioritas untuknya.
"Aku memiliki rapat penting hari ini, mungkin aku akan pulang terlambat. Jangan melewatkan makan siang dan makan malammu. Jika terjadi sesuatu hubungi aku," seru Arch pada Luciellea yang duduk di sebelahnya.
Satu bulan telah berlalu dari peristiwa penculikan Luciellea. Suasana hati Luciellea telah lebih baik. Selama satu minggu setelah peristiwa itu Luciellea terus mengalami mimpi buruk, tapi beruntung ia memiliki Arch di sisinya. Setiap kali ia bermimpi Arch akan mengucapkan kata-kata yang menenangkannya.Setelah kejadian itu, Luciellea tidak lagi pergi bekerja. Akan lebih aman baginya untuk tetap berada di rumah. Ia masih mengalami sedikit trauma.Ini adalah pertama kalinya bagi Luciellea keluar dari kediaman Arch. Ia sudah merasa jauh lebih baik, lagipula orang-orang yang ingin mencelakainya saat ini sudah tiada.Kasus kematian Kennand dan Isabella disamarkan menjadi kasus bunuh diri. Isabella melompat dari gedung tak terpakai, sementara Kennand. Pria itu menembak kepalanya sendiri di d
“Putri kecil.” Arch mengelus perut Luciellea yang sudah membuncit. Hari ini akhirnya ia mengetahui jenis kelamin anaknya. Ia memang berharap bahwa anak yang dikandung oleh Luciellea adalah seorang putri. Itu pasti akan secantik Luciellea. Namun, Arch juga tidak akan kecewa jika yang dikandung oleh Luciellea adalah laki-laki. Apapun jenis kelaminnya, selama anak itu berasal dari Luciellea maka ia akan mencintai, menyayangi dan memanjakannya.“Ayo kita beli perlengkapan untuk putri kecil kita.” Arch bersemangat. Ia ingin membeli apa saja yang terlihat cantik pada putrinya.“Baiklah, ayo.” Luciellea tidak ingin mematahkan semangat Arch. Usia kandungannya saat ini masih lima bulan, ada cukup waktu untuk membeli perlengkapan bayi, tapi karena Arch ingin membeli sekarang maka ia akan mengikuti kemauan suaminya.Luciellea benar-benar geli. Arch selalu menjadi yang lebih bersemangat mengenai perkembangan anak mereka. Setiap kali
Seorang gadis muda berusia dua puluh dua tahun sedang membaca sebuah kontrak perjanjian di tangannya. Tubuhnya bergetar, matanya menunjukan kemarahan. Ia meremas kertas di tangannya. Tatapannya kini berpindah pada pria bersetelan hitam yang saat ini duduk di sofa dengan tenang. "Aku tidak setuju dijadikan alat penjamin oleh ayahku! Aku tidak akan pernah menikah denganmu, Tuan Arch Callister!""Kalau begitu Nona Luciellea, Anda harus membayar semua utang ayah Anda dalam waktu satu minggu, jika Anda tidak bisa maka Anda akan berada di penjara seumur hidup Anda!" Eadric, asisten pribadi pria yang duduk di sofa bicara pada gadis yang bernama Luciellea itu.Luciellea tidak bisa berkata-kata, dari mana ia bisa mendapatkan uang seratus juta dolar dalam waktu satu minggu. Bahkan ketika ayahnya belum bangkrut ia tidak pernah memiliki uang sebany
Luciellea mengenakan kaca mata hitam, di punggungnya terdapat tas ransel hitam yang berisi barang-barang penting miliknya. Di tangannya, wanita itu memegang tiket penerbangan dan data dirinya.Sedikit lagi ia akan terbebas dari pria bernama Arch Callister. Ia tidak akan pernah mau menjalani pernikahan dengan pria dingin itu.Kaki Luciellea melangkah tergesa, perasaannya tidak tenang. Ia berharap ia sudah berada di dalam pesawat yang meninggalkan negeri ini.Langkah kaki Luciellea terhenti saat ia menabrak seseorang karena sempat kehilangan fokus pada arah depannya. "Maaf, saya tidak sengaja." Luciellea meminta maaf. Ia mengangkat wajahnya, jantungnya nyaris terlepas dari tempatnya ketika ia melihat siapa yang berdiri di depannya."Men
Semalaman Luciellea tidak bisa tidur karena pembunuhan yang ia lihat di depan matanya. Ayahnya benar-benar kejam. Bagaimana bisa ayahnya menjadikan dirinya sebagai jaminan pada iblis mengerikan seperti Arch.Pria itu jelas bukan manusia. Dia membunuh orang tanpa berkedip sedikit pun. Luciellea tidak tahu berapa banyak nyawa yang telah direnggut oleh tangan Arch.Mata Luciellea terlihat lelah, tapi pagi ini beberapa wanita masuk ke dalam kamar yang ia tempati. Luciellea tidak memiliki keinginan sama sekali untuk bicara dengan para wanita itu. Satu-satunya yang ada di otaknya saat ini hanyalah bagaimana kabur dari kediaman Arch. Ia tidak bisa berada di kediaman ini lebih lama lagi, ia mungkin akan mati karena rasa takut.Menghada
Pesta pernikahan selesai, Arch memerintahkan Claudia untuk membawa Luciellea kembali ke kamar mereka sementara Arch tetap tinggal karena masih harus berbincang dengan para tamu.Dibantu dengan Claudia, Luciella melepaskan gaun pernikahan indah yang ia kenakan. Setelahnya ia segera pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.Selama pesta pernikahan berlangsung, Luciellea tidak menikmatinya sama sekali. Yang ada di otaknya hanyalah melarikan diri dari Arch. Bahkan sampai saat ini yang ada di otaknya hanya hal itu saja.Entah sudah berapa lama Luciellea berada di kamar mandi. Ia tersadar ketika pintu terbuka. Luciellea refleks menutupi bagian dada atasnya yang sedikit terlihat."Sudah berapa lama kau berendam? Cepat keluar nanti kau saki
Sinar matahari pagi membangunkan Luciellea. Rasa sakit pada bagian kewanitaannya juga sekujur tubuhnya yang pegal membuat ia mengingat apa yang terjadi semalam.Hati Luciellea tenggelam. Wajahnya tampak suram. Ia tidak memiliki niat untuk turun dari ranjang sama sekali. Ia terus meratapi takdir buruk yang menimpa dirinya.Pintu kamar itu terbuka. Claudia masuk ke dalam ruangan besar itu. "Selamat pagi, Nyonya Luciellea. Sarapan Anda sudah disiapkan. Tuan menunggu Anda di bawah."Hari ini Arch mengambil cuti, jadi pria itu tidak pergi ke perusahaan ataupun markas Eldragon. Jika hari biasanya, di jam seperti ini Arch pasti sudah berada di perusahaan."Pergi dari sini!" Luciellea bersuara dingin. Ia membenci siapapun yang berhubungan den
Setelah memutar otaknya, Luciellea memiliki ide. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia ingin pergi menemui Kennand. Namun, ia bisa mengatakan bahwa ia ingin pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya. Lalu setelah itu ia bisa kabur dari para penjaganya.Ia tidak akan menemui Kennand untuk beberapa hari ke depan, tapi ia akan mendatangi sahabatnya, Isabella.Luciellea keluar dari kamarnya. Ia melangkah menuruni tangga dan dihentikan oleh Claudia."Aku ingin pergi ke rumah sakit untuk menemui ayahku." Luciellea memberitahu dengan wajah tidak bersahabat."Saya akan mengantar Nyonya ke sana," seru Claudia.Luciellea tidak menang