Share

Bagian 47

Sore itu, terakhir kali aku berada di rumah yang aku juluki dengan sebutan neraka. Pak Juan yang tidak pernah menjalani kewajiban sebagai umat muslim itu terlihat hanya memakai handuk. Membuatku takut. Dalam hati aku selalu memohon pertolongan Allah.

"Pak, saya tidak enak badan," ujarku berbohong.

"Ilma, aku ingin bicara serius sama kamu." Tanpa menjawab pertanyaanku, Pak Juan malah mengajakku duduk di ruang tamu.

"Pak, bisakah saya minta ganti pekerjaan lain selain menemani Bapak di rumah ini?" tanyaku memberanikan diri.

"Kenapa? Kamu risi karena aku bukan muhrim kamu?" tanya Pak Juan balik. Aku mengangguk.

Tatapan mata Pak Juan terasa lebih tajam.. Napasnya terdengar naik turun. Mungkin beliau lelah, pikirku.

"Maukah kamu menjadi istri siriku, Ilma? Kamu akan aku beri uang j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
ngakak....PD banget terlalu sempurna,ya Rabbi
goodnovel comment avatar
Wulan Lesmana
Duh gak kuat aku sampe ketawa sendiri baca percakapan Fani dan Umar.. ......
goodnovel comment avatar
Rusmiati Tati
kapan up lagi ya thor?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status