Share

Bagian 55

Arya duduk sendiri di teras dengan lampu dimatikan. Rokok di tangannya masih mengepulkan asap. Pria itu tidak pernah merokok. Jika hal itu terjadi berarti, ada beban berat yang tengah ia rasakan. Tatapannya nanar ke jalan depan yang terlihat remang-remang.

Suara pintu terbuka. Muncul seorang perempuan yang beda usia dengannya enam tahun dengan memakai piyama.

"Maafkan aku, Arya. Aku tahu, kamu tidak menyukai sikap Sheren. Kamu terpaksa menjalani ini karena untuk membalas budi orang tua kita. Dan semua itu karena aku. Andai aku tahu, waktu itu ada niat mereka untuk meminta kamu satu hari ini,aku memilih hidup dengan penyakit itu," ucapnya parau.

"Sudahlah, Mbak. Semua sudah berlalu dan menjadi jalan hidupku," jawab Arya pasrah.

"Kalau kamu mau, aku bisa kok, bilang sama keluarga Sheren untuk mengambil kembali ginjalku supaya kamu terbebas dari hu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status