Share

Hanya Ada Satu Kasur

-Urusan perasaan itu ajaib, bisa membuat perasaan sepi di tengah keramaian, dan membuat perasaan ramai di tengah kesepian.- Tere Liye

"Mau kemana, Sayang?"

Aku membeku ditempat ketika Affar hampir memergokiku menguping pembicaraannya.

Secepat itukah dia menerima telfon?

Bukankah jika dihubungi rekan kerja itu setidaknya mereka berbicara selama sepuluh menit? Tapi mengapa ini tidak sampai dua menit?

Apa benar dugaanku jika tadi bukanlah rekan kerja? Tapi ....

Ya Tuhan, kenapa dia terlalu cepat menerima telfon itu? Sedang aku diselimuti rasa ingin tahu yang membara. Apa aku lebih baik bertanya tentang siapa si penelfon itu atau diam saja?

Jika diam maka aku yang akan sengsara karena penasaran, tapi jika aku bertanya maka keharmonisan liburan kami yang menjadi taruhan. Semuanya mengapa serba menjadi dilema.

Affar yang tertutup dan aku yang berusaha ingin tahu.

"T .... tadi mau ke toilet." Kilahku.

"Baru duduk udah ke toilet?"

Aku kembali duduk dengan pikiran berkecamuk. La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status