Share

94. Pesona Paralio

Dia memancingku untuk mengatakan hubunganku dengan Affar. Giliran dia malah main rahasia. Aku rugi banyak sedang Kian tidak mau menceritakan rahasianya. Curang namanya. 

"Kurang romantis? Perfeksionis?" Beonya.

Aku mengangguk. "Kamu pria sebelas dua belas, di rumah dan di kantor nggak ada beda."

Kian terkekeh. "Belum kenal berarti."

"Aku kenalnya itu kamu yang tegas, yang perfeksionis, kalau salah dikit ngomel ngomel sama bawahan. Terus kamu lihatin aku kayak mau makan aku hidup hidup."

Kian malah tertawa lepas. Baru kali ini aku bisa membuatnya tertawa seperti ini dengan menguliti semua sifat buruknya yang selama ini mengesalkanku. Biar saja!

"Gue ngeselin kayak apa sih?"

"Kamu jangan pura-pura nggak ngerti deh Kian. Awal-awal aku kerja waktu kita ke lapangan bareng, kamu marahin aku gara gara keluar beli minum. Ngeselin banget."

"Kan lo emang salah. Lo ninggalin customer saat dia butuh lo. Nggak cuma lo yang capek dan ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status