Share

Harapan di lorong harapan

Kian, pria dewasa yang menyandang status duda. Sifat pemaksa dan dominan begitu erat melekat dalam sosoknya.

Setelah berhasil memojokkanku dengan dalih laporan keuangan yang kukerjakan belum selesai, detik itu juga Wildan terpukul mundur. Juga, aku tidak siap jika harus berurusan dengan amarah Kian jika berani membantah.

Dia baik atau dia jahat padaku hasilnya akan tetap sama. Aku selalu terluka.

Padahal aku sedang berusaha move on meninggalkan segala kenangan tentangnya dengan belajar membuka hati untuk Wildan.

"I....iya." Teriakku.

Akhirnya aku kembali mengalah atau Kian akan membuka paksa pintu kamarku dengan berbagai cara. Dia orang yang cerdas, kritis, dan menyebalkan.

Buru-buru aku merapikan penampilan barangkali ada sehelai rambut yang tidak mendukung. Lalu membuka pintu perlahan dan mengintip.

"Ngapain ngintip segala? Ayo keluar katanya mau beli paketan."

Aku mengangkat kedua alis tidak percaya lalu tersenyum kikuk.

"Wildan, gimana?" Cicitku.

"Udah selesai." J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status