Setelah Perjuangan Aarav mengembalikan Nama baiknya berjalan dengan lancar berkat Bantuan Bora dan Elard ternyata badai Utama langsung menghadang Aarav kembali dimana saat memperingati Hari jadi yang ke 1 tahun mereka
“Maukah kau menikah denganku?” Tanya Aarav yang menyodorkan Cincin dan ia melamar Bora, Bora hanya terdiam dan ia mengingat perjanjian yang dibuat oleh Bora dan Josep
‘Sepertinya perjanjian tersebut harus di percepat, dimana aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini ke tahap yang serius.’ Ujar Bora dalam hati. Aarav tersenyum kearahnya namun
“Aku tidak mau menikah denganmu.” Ujar Bora, Senyuman Aarav seketika sirna karena penolakan Bora
“Ayo, Kita putus.” Ujar Bora, lalu Bora meninggalkan Aarav sendiri di Ruang Auditorium yang Aarav siapkan untuk dirinya. Setelah Mereka Putus, Aarav hendak menanyakan sebab dan akibat Kenapa Bora memutuskan dirinya, “Maaf Tuan Bu Bora tidak ada di ruangan.” Ujar Wika, Aarav langsung masuk kedalam ruangan Bora dan saat ia masuk kesana, ia melihat Elard mencium Bora. Aarav terdiam saat melihat apa yang ia lihat, ‘Kenapa semua ini terjadi lagi kepadaku.’ Ujar Aarav dalam hati
Elard mengandeng tangan Bora didepan Aarav, “Sudah aku bilang, aku akan menikahi Bora.” Ujar Elard, Aarav terdiam saat Elard mengatakan hal tersebut
“Apa.” Ujar Aarav
“Aku akan menikah dengan Elard.” Ujar Bora, lalu Mereka pergi dari sana.
Sekali lagi Aarav Ditikam Cintanya dan Rasa sakit lebih parah dari 10 tahun lalu.
Bora terus menangis tak kuasa karena ia harus membohongi Aarav, ‘Aku minta maaf, aku harus melukaimu lagi.’ Ujar Bora dalam hati
Bora bertemu dengan Josep dimana Bora menatap kearah Josep, “Sesuai perjanjian aku sudah meninggalkan Aarav. Jadi Ayah harus menepati janjimu itu.” Ujar Bora
“Tentu saja, Ayah akan menepatinya sayangku.” Ujar Josep
Hari Pernikahan tiba dimana Aarav datang ke pernikahan tersebut dan saat itu Bora begitu terkejut melihat Aarav ada di barisan para tamu. Aarav memberikan selamat kepada Josep “Selamat atas pernikahan putrimu Tuan Josep.” Ujar Aarav
“Terima kasih atas ucapanmu Master.” Ujar Josep, l;alu Aarav melangkah kearah Elard dan Bora dan ia memberikan selamat kepadanya.
Mata Aarav dan Bora saling menatap satu sama lain, dan Saat Aarav mengulurkan tangannya Bora perlahan membalas jabatan tangan yang diberikan Aarav. Saat Aarav keluar dari gedung pernikahan, Aarav melangkah seperti orang yang tidak berdaya, dan saat itu Aarav hendak mengakhiri hidupnya dengan cara menambrakan dirinya dengan mobil yang melintas di jalan raya namun Chika datang dan menolong Aarav
“Apa kau sudah gila.” Ujar Chika
“Apa kau akan menyerah dengan cintamu?” Tanya Chika
“Kau tidak mau menyelidiki apa alasan Bora mengkhianatimu?” Tanya Chika, Aarav terdiam saat Chika mengatakan hal tersebut kepadanya.
Di Acara Pernikahan Bora tertusuk oleh seseorang dimana Ia langsung terjatuh saat Elard datang melihat Bora bersama seorang yang menusuknya di hari pernikahannya. “BORA.” Teriak Elard
Beberapa Hari kemudian dimana Josep bertemu dengan Aarav, “Kau sudah membuat Putrimu terluka Tuan Josep.” Ujar Aarav,
Josep terdiam dan menatap kearah Aarav “Sampai Kapanpun, Kau Akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu.” Ujar Aarav
“Kau mengutukku?” Tanya Josep
“Bukan, Aku hanya mengingatkanmu.” Ujar Aarav
“Aku dengar kau membantu Owen untuk membuat nama baikku rusak 11 Tahun yang lalu.” Ujar Aarav
“Dan saat ini aku dengar juga bahwa kau menentang Aku berhubungan dengan Bora.” Ujar Aarav
“Kau memisahkan kami, aku yakin sekali.” Ujar Aarav, lalu Aarav melangkah mendekat kearah Josep
“Aku tidak takut kepadamu, Silahkan kau menjegalku ribuan kali. Aku akan memperjuangkan cintaku untuk Bora meski kau menghalanginya.” Ujar Aarav yang menatap tajam kearah Josep
“Karena Aku mencintainya dengan tulus, aku rela di hina ribuan orang demi mendapatkan Bora kembali.” Ujar Aarav
“Camkan itu Tuan Josep.” Ujar Aarav, lalu Aarav melangkah pergi dan meninggalkan Josep yang hanya terdiam sambil tersenyum sinis kearah Aarav yang sudah pergi dari hadapannya.
****** DITIKAM CINTA SEASON 2 ******
Sebuah Mobil terus mengklakson klakson supaya Aarav menghindar dan Saat itu Aarav berhenti ditengah jalan sambil memandangi mobil yang melaju kencang kearahnya.‘Apa aku masih berdiri di posisi semula saat aku di Khianati Glesa dulu.’ Ujar Aarav dalam hati yang memejamkan matanya. Namun seorang wanita langsung menarik Tangan Aarav dan Aarav langsung menyingkir dan Ia langsung menatap kearah wanita yang menarik salah satu tangannya . Ternyata Wanita itu adalah Chika, “Kau?” Tanya Chika“Sedang apa kau ditengah jalan, jika aku tidak melihatmu maka kau sudah tertabrak tadi.” Ujarnya“Untuk apa aku hidup jika aku jatuh kelubang yang sama untuk kedua kalinya.” Ujar Aarav sambil menghempaskan tangannya dari Tangan Chika“aku tidak tahu bagaimana masa lalumu, namun kau berpikir dengan logis. Gunakan Otakmu.” Ujar Chika,Aarav memandanginya, “Ada yang aneh dengan pernikahan Elard dan B
Diruang Operasi, Bora sedang di tangani oleh Team Medis yang sangat berpengalaman, Di alam bawah sadar Bora hanya berdiri di kegelapan dimana Ia memakai Baju Putih dengan rambut terurai, ‘Apa semua tindakanku benar, apa tindakanku untuk membantu Aarav secara diam diam adalah keputusan yang benar.’ Ujar Bora dalam hati“Apa aku sudah Pergi, Apa ini akhir dari hidupku.” Ujar Bora sambil melihat kedua tangannya. Waktu berjalan mundur dimana kembali ke 2 tahun yang lalu saat setelah Kompetisi selesai, Aarav terus mendapatkan tawaran Wawancara dan ia sekarang sudah bergabung dengan Galery E Malik Art Studio menjadi pelukis Utama di Galery tersebut. Hari pertama Aarav menjadi pelukis di Galery tersebut di sambut hangat oleh para Staf yang ada disana. “Selamat Datang Pelukis Aarav.” Ujar Para Staf yang menyambut Aarav di pintu depan Galery. Aarav tersenyum dan ia menatap kearah Bora yang berada di hadapannya. Bora berjalan kearah Aarav dan mengulu
Diruang Operasi, Bora sedang di tangani oleh Team Medis yang sangat berpengalaman, Di alam bawah sadar Bora hanya berdiri di kegelapan dimana Ia memakai Baju Putih dengan rambut terurai, ‘Apa semua tindakanku benar, apa tindakanku untuk membantu Aarav secara diam diam adalah keputusan yang benar.’ Ujar Bora dalam hati“Apa aku sudah Pergi, Apa ini akhir dari hidupku.” Ujar Bora sambil melihat kedua tangannya. Waktu berjalan mundur dimana kembali ke 2 tahun yang lalu saat setelah Kompetisi selesai, Aarav terus mendapatkan tawaran Wawancara dan ia sekarang sudah bergabung dengan Galery E Malik Art Studio menjadi pelukis Utama di Galery tersebut. Hari pertama Aarav menjadi pelukis di Galery tersebut di sambut hangat oleh para Staf yang ada disana. “Selamat Datang Pelukis Aarav.” Ujar Para Staf yang menyambut Aarav di pintu depan Galery. Aarav tersenyum dan ia menatap kearah Bora yang berada di hadapannya. Bora berjalan kearah Aarav dan mengulu
“Aku Ingin bertanya kepadamu, apa kau memiliki Hubungan dengan Tuan Aarav?” Tanya WikaBora terkejut mendengar pertanyaan yang di layangkan Wika kepadanya.“Kenapa Kau bertanya mengenai hal tersebut?” Ujar Bora“Ahhh tidak hanya saja saat anda menyambut Tuan Aarav pertama kali ke Galery ini, sepertinya aura kalian sangat berbeda.” Ujar Wika“Aura?” tanya Bora“Hmm Aura seperti seorang Teman atau lebih.” Ujar WikaBora langsung tertawa mendengar perkataan Wika, Wika hanya terdiam saat Bora tertawa mendengar perkataannya. “Kau tahu bahwa aku dan Aarav sangat dekat, bukankah aku ke bandung untuk meyakinkannya berbuah hasil dimana aku dan Aarav menjadi semakin lebih dekat.” Ujar BoraWika terdiam dan ingat bahwa Bora tinggal di Bandung Hampir 2 bulan, “Ahhh iya aku melupakan hal tersebut.” Ujar Wika“Aku dan Tuan Aarav memang memiliki hu
Bora dan Aarav bertemu, dimana mereka makan bersama di salah satu Kedai di pinggir jalan, “Apa tidak masalah kita makan disini.” Ujar Aarav “Tentu saja tidak masalah, lagian aku suka kita makan disini.” Ujar Bora, Aarav tersenyum mendengar apa yang Bora katakan. Tak lama kemudian Makanan yang mereka pesan tiba dan Bora begitu gembira melihat Kepiting Saus Padang sudah terhidang di hadapannya. “Nampaknya kau sudah mulai lapar.” Ujar Aarav “Tentu saja, aku sangat suka makan.” Ujar Bora “Akhir Akhir ini kau suka sekali makan, apa jangan jangan.” Ujar Aarav Bora terdiam dan menatap kearah Aarav, “Jangan Jangan apa.” Ujar Bora “Ahhh tidak bukan apa apa, sekarang ayo kita makan.” Ujar Aarav, lalu Aarav mengambilkan Penjepit untuk membuka Cangkak Kepiting dan Perkataan Aarav tadi membuat Bora terdiam dan tidak bisa berkata kata. Setelah mereka selesai makan Bora langsung terkapar dimana ia tidak bisa melanjutkan ronde kedua dimana Aarav sudah memesan
Bora sudah tiba di Depan Sebuah Apotik yang tak jauh dari Kediamannya, Bora terus terdiam di tempatnya seakan ia ragu untuk masuk kedalam. ‘Sejujurnya Aku takut untuk masuk kedalam sana, Namun.’ Ujar Bora dalam hati, lalu Bora mengingat saat Aarav mengatakan bahwa Ia akhir akhir ini sering makan. ‘Akhir Akhir ini aku juga merasa nafsu makanku sangat berlebih ditambah.’ Ujar Bora dalam hati, lalu Bora mengingat Terakhir kali Hubungan Dengan Aarav ia tidak memakai alat pengaman. Bora langsung masuk kedalam dan ia ingin membeli Sebuah Tes Kehamilan. Setelah ia membeli Tes Kehamilan, ia langsung balik ke mobil dan setelah ia didapam ia melihat kearah Testpack ada di tangannya, ‘Semua akan ketahuan saat aku sudah mengetahui semuanya.’ Ujar Bora dalam hati. Setelah ia sampai dirumah, Bora bergegas langsung ke Kamar mandi dan mengetes apakah dia hamil atau tidak. Perlahan lahan Bora membuka Salah satu tangannya yang menutupi Testpack dan Ia hanya terdiam saat
Setelah Bora mengantarkan Aarav ke bandara, Bora langsung menuju ke Galery dimana Ia masuk ke ruangannya dan Meletakan Surat Pengunduran dirinya. Setelah ia meletakan Surat pengunduran dirinya ia langsung bicara dengan Wika dan murni mengenai ia tidak akan menjadi Kreator di Galery. “Apa anda serius mengenai hal ini.” Ujar Wika“Benar, untuk kedepan kau yang akan mengambil tugas tugas ku.” Ujar Bora“Bu Bora, Saya hanya Asisten anda. Bagaimana aku bisa menjadi kepala Kreator.” Ujar Wika“Sebenarnya kenapa kau sangat terburu buru, padahal Pak Elard sedang keluar negeri menemani Pelukis Aarav.” Ujar Murni“Apa beliau sudah mengetahui niatmu untuk keluar dari sini?” Tanya Wika“Belum, namun aku akan memberitahukannya setelah ia sudah sampai Di Paris.” Ujar Bora“Aku akan bergabung dengan perusahaan ayahku.” Ujar Bora“Jadi, Jika kalian butuh a
Wina langsung terdiam dan memandangi Bora, “Kakak kau.” Ujar Wina“Benar, Aku sedang hamil saat ini.” Ujar Bora sambil menatap kearah Wina yang berada di hadapannya.“Kakak, selamat apa Kak Aarav tahu?” Tanay Wina“Tidak, dia tidak boleh tahu.” Ujar Bora“Kenapa?” Tanya Wina,“Jika dia tahu maka ayah akan.” Ujar Bora, Wina langsung terdiam saat tahu apa yang akan terjadi jika Josep tahu Bora mengandung anak dari Aarav.“Untuk hal itu kakak mau minta bantuanmu.” Ujar Bora sambil menatap kearah WinaLalu Wina langsung pulang dimaana Josep sedang membaca Majalah di taman belakang, “Ayah aku ingin memberitahumu sesuatu.” Ujar Wina“Kenapa?” Tanya Josep“Aku berencana akan menikah dengan Vian, apa boleh.” Ujar WinaJosep terdiam saat Wina dengan mendadak ingin menikah dengan Vian, “Apa katamu?&r