“Wahhh kebetulan sekali kau disini.” ujar Chika, lalu Elard membalikan badan, kemudian ia memandang Chika, Bela dan Aarav yang berada di sana
“Kalian berada disini?” Tanya Elard
“Ahhh aku ingin mengajak Tuan Aarav dan Bela untuk Dinner bersama, ya hitung hitung sebagai kebersamaan karena Aarav sedang melakukan projek untuk perusahaanku. Apa tidak masalah jika aku mengajak Pelukis ternamamu?” Tanya Chika
“Hmmm tidak masalah, sama sekali tidak masalah.” ujar Elard, lalu Elard hanya memandang Aarav yang hanya bersikap biasa biasa saja
“Lalu kau sendiri mengapa disini? Dan ditambah pakaianmu sangat formal sekali.” ujar Chika, Bela hanya memandang Elard dan Aarav yang sedikit canggung. Dan tak lama kemudian Bora melangkah menuju restoran tersebut, langkahnya berhenti saat melihat Aarav berada disana.
Elard memandangi Bora yang sudah tiba disana, “Kau sudah disini.” ujar Elard, Panda
Dalam perjalanan Aarav terus memandangi Jalanan dan sesekali ia memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin malam yang menyejukan, namun saat itu hatinya tidak enak dan terus kepikiran dengan Bora. Saat itu Aarav langsung melihat kearah Ponselnya yang sudah menunjukan pukul 9 malam. “Bela.” ujar Aarav“Ada apa.” ujar Bela“Mohon maaf, bisa kau hentikan mobilnya?” tanya Aarav,“Apa!” Seru Bela, lalu Mobil tersebut menepi dan Aarav langsung keluar dari mobil dan sebelum pergi ia memandangi Bela“Ada hal yang harus aku urus, kau pulang saja duluan aku bisa naik taksi.” ujar Aarav, lalu Aarav keluar dari mobil dan menyetopkan Taksi yang melintas di hadapannya.“Kau mau kemana, Aarav.” ujar Bela yang terus memanggil Aarav namun Aarav tidak merespon, malah dia masuk kedalam taksi dan pergi dari sana. Selama perjalanan Aarav terus melihat ponselnya untuk melihat jam. Setibanya ia
Pagi Harinya, Aarav baru saja tiba di Galery dimana ia hendak menuju ke Studionya untuk melanjutkan Projek Lukisannya. Namun saat itu Ia melihat Murni dan Wika sedang mengobrol diujung sana. ”Aku tidak menyangka bahwa tuan Elard akan Bertunangan dengan Bu Bora.” ujar Murni“Aku sudah menduga bahwa mereka akan berakhir seperti ini.” ujar Wika, mendengar hal tersebut Aarav hanya terdiam dan ia melanjutkan langkahnya. Sesampainya di Studio, hampir 30 Menit ia termenung sambil memandangi Canvas yang masih kosong di hadapannya. Ia tidak bisa berkonsentrasi dan terus memikirkan mengenai Pertunangan Elard dan Bora yang akan di gelar lusa. Disisi lain Elard, Bora dan Josep sedang berada di sebuah Butik, disana Bora sedang memilih Gaun yang cocok untuknya. Bora keluar bersama Staf Butik, dimana Elard sangat terkesima melihat Kecantikan Bora yang begitu mengagumkan. “Wahhhh Sayang, kau sangat cantik sekali. Ayah benar benar pangling.” ujar Jose
Beberapa Hari Pertunangan Bora dan Elard, dimana Josep benar benar merancang pertunangan putri Kesayangannya dengan sangat megah dan mewah. Dimana undangan serta dekorasi dihiasai dengan cristal dan bunga bunga yang cantik. “Letakan disana, jangan sampai bunga tersebut layu.” ujar Josep, Clea Datang bersama dengan Wina.“Ayah, kau sudah berjam jam disini,bahkan selama berhari hari ayah tidak pernah mengurusi kantor.” ujar Wina“Bagaimana mengurusi kantor, ayah benar benar semangat untuk menghadirkan Pertunangan termewah dan termegah dalam tahun ini. Kau tahu ayah sangat mendambakan putri ayah menikah dengan orang yang tepat.” ujar JosepClea hanya terdiam dengan ucapan yang Josep katakan. Lalu Clea teringat dengan perkataan Tira yang saat itu baru saja pulang. Beberapa Hari yang lalu dimana Tira pulang larut malam, saat itu Clea memergokinya saat hendak menuju ke lantai atas. “Kenapa kau baru pulang sekarang?” Tany
Semua mata tertuju kearah Video yang sedang berjalan di monitor tersebut, melihat hal itu Elard sedikit ketakutan dan ia langsung memandangi Bora “Video Apa itu, Mengapa Video seperti itu.” ujar Bora, lalu Bora melihat Sosok pria dan wanita tersebut sangat Familiar dengan dirinya. Bora langsung memandangi Elard yang sedari tadi memandangi dirinya Josep langsung menyuruh Teknisi untuk mengakhiri Video tersebut. Tekinisi tersebut langsung menstop video tersebut. “Ahhh sepertinya ada kesalahan disini, Mohon maaf atas ketidak nyamanan anda.” ujar MC Tira langsung berdiri dan memandangi Elard, “Video itu merupakan Video Dari pria yang ada didepan sana.” ujar Tira sambil menunjuk kearah Elard. Bora dan Elard langsung memandangi Tira Josep yang mendengar hal itu langsung memandangI Tira, “Seperti yang kalian tahu, Video Tersebut adalah Video asli dari pria yang hari ini akan bertunangan dengan Adikku tercinta.” ujar Tira, lalu Tira hendak melangkah namun Clea memega
Setelah Acara Pertunangan Elard dan Bora di Gelar, Pitra dan Bela memilih untuk makan bersama di Salah satu Cafe tak jauh dari lokasi Pertunangan elard dan Bora. Pitra memesan Burger dan juga Kentang goreng sebagai makanan mereka. “Terima Kasih.” Ujar Pitra, Bela yang melihat Pitra memesan makanan sangat banyak hanya terdiam, “Kau tidak kenyang, barusan kau makan loh di acara pertunangan Bora dan Elard.” ujar Bela “Aku tidak nafsu makan, kau tahu jataah makan laki laki dan perempuan itu berbeda tahu.” Ujar Pitra “Astaga Kau Ini ya.” Ujar Bela, lalu Pitra mengingat apa yang terjadi disaat pertunangan Elard dan Bora digelar, dimana Sebuah Video Vulgar Elard dan Tira di putar ditengah tengah acara, “Aku tidak menyangka bagaimana bisa Elard bercinta dengan Kakaknya Bora, disaat dia tahu bahwa Bora adalah calon istrinya.” Ujar Pitra “Dia memang mata keranjang, dia sama seperti kakaknya yang tak tahu diri.” ujar Pitra “Saat aku melihat Wajah Owen ya
Glesa memasuki Galery, dimana ia melihat semua Lukisan yang terpajang di setiap dinding Galery. Saat itu Salah Satu Staf menghampiri Glesa. “Ini adalah Karya Pelukis Utama kami, dimana Karya ini adalah bentuk rasa cinta dimana pria tersebut tidak mau meninggalkan wanita itu.” Ujar Staf 1, Glesa terkesan dengan penjelasan Dari Staf tersebut“Indah sekali, kira kira berapa aku harus mendapatkan Lukisan ini. Sejujurnya lukisan ini memiliki makna yang begitu dalam dan aku ingin memilikinya.” ujar Glesa“Untuk lukisan ini kami harus meminta persetujuan Pelukisnya terlebih dahulu. Kira kira beberapa menit lagi dia akan tiba kesini.” Ujar Staf 1, Glesa langsung menoleh kearah Staf“Dia akan datang?” Tanya Glesa. Langkah Kaki Aarav sudah hampir menuju ke Studio pribadinya dan saat ia masuk kedalam, ia melihat Glesa yang sudah berada didalam studionya. Aarav terdiam dan ia memandangi Glesa dengan tatapan datar. Glesa langsu
Josep dan Elard sedang menyambut Para Tamu yang hadir dalam Acara Pernikahan Elard dan Bora. “Ahhh Tuan Josep, sekali lagi selamat atas pernikahan Putrimu.” Ujar Kolega 1,“senang pak Broto bisa hadir di acara ini, Semoga anda menikmati acara ini.” ujar Josep, Elard hanya tersenyum saat menyambut para tamu. Disisi lain Clea tidak bersemangat untuk mendampingi Josep yang sedang menyambut Para Tamu yang hadir dalam acara tersebut. Clea benar benar khawatir dengan Tira yang tak kunjung kembali. Elard masih bersama dengan Josep, dan saat mereka sedang menyambut para tamu Vian menghampiri Josep. “Tuan Josep.” ujar Vian“Astaga, kenapa kau masih memanggilku dengan sebutan itu. Saat ini kau sudah menjadi Menantuku, masih juga kau memanggilku dengan sebutan itu.” ujar Josep“Benar, kau sudah menjadi Suami dari Wina, sebaiknya kau membiasakan diri memanggil Paman Josep dengan sebutan Ayah.” ujar Elard&ld
Elard masih memandangi Aarav yang masih bersalaman dengan Bora, “aku pikir kau tidak akan datang ke pernikahan kami.” Ujar Elard. Lalu Aarav melepaskan tangannya, kemudian ia memandangi Elard “Aku pasti akan datang, karena kalian mengundangku.”Ujar Aarav, lalu Saat mengatakan hal tersebut Bora langsung memandangi Elard. Dari kejauhan Chika hanya memandang Momenmt saat Aarav bertemu dengan Elard dan Bora di atas pelaminan. ‘Sepertinya ada hal yang aneh, namun apa.’ Ujar Chika dalam hati. Bela, Putra dan Hito hanya terdiam saat melihat hal tersebut, “Aku tidak percaya kalau dia benar benar hadir dalam acara ini?” Tanya Pitra“Dia harus terbiasa, dia harus menerima semua ini.” ujar Hito“Meski tidak mudah, namun dia harus bisa melalui ini.” Ujar Hito, Bela hanya diam saat melihat Aarav yang tampak hancur saat berjabat tangan dengan Bora.“Kau sangat cantik hari ini, Kau pantas menda