Share

Part 56

"Ma, adeknya boleh dicium, enggak?" tanya Syifa sambil memperhatikan adeknya yang tidur di box bayi. Dia baru dijemput papanya habis Maghrib ini dari rumah Ibu.

"Boleh," jawabku sambil tersenyum.

Aku hendak berdiri dari dudukku, tapi Mas Ilham menahan. "Biar Mas saja yang gendong."

Mas Ilham mengendong putranya untuk di dekatkan dengan sang kakak. Mereka bertiga duduk di sofa depan brankar. Syifa mencium adeknya berkali-kali. Mengelus pipi kemerahan itu dengan gemas. Membuat bayi yang masih merah dalam bedong itu terusik. Kepalanya bergerak-gerak tapi tidak terbangun.

"Adek namanya siapa, Pa?"

"Abian."

"Abian?"

"Iya, bagus, 'kan?" jawab Mas Ilham sambil memandang putrinya.

Abian Aarav Bagaskara, nama yang kami berikan untuk pangeran kecil kami.

Syifa mengangguk senang. Aku melihat ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lia Helita
biasanya yg cekout Dr RS pake kursi roda
goodnovel comment avatar
Christina Purwati
yg gratis ga muncul2...
goodnovel comment avatar
Christina Purwati
koin habis...macet gaes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status