Share

Part 94 Nikmat Semu

Ilham's POV

First World Cafe, tempat aku dan Pak Petra menikmati secangkir kopi juga beberapa keping roti bakar, tapi benda itu tetap teronggok hingga dingin tak tersentuh. Kami menatap pekat malam dari balik jendela kaca. Gerimis turun bersama kabut.

Dua lelaki yang pernah merasakan bagaimana terdampar dalam nikmat semu perselingkuhan. Aku yang telah berada di tepian, bisa melihat susahnya Pak Petra berenang untuk menang.

Masalahku tidak serumit masalah yang dihadapi Pak Petra kali ini. Andai saja, hubungan pertamaku dengan Nura kala itu membuatnya hamil, tentu masalahku akan serumit Pak Petra ini. Mungkin sekarang aku telah kehilangan Vi dan Syifa, bahkan Abian tidak akan pernah lahir ke dunia. 

Aku harus bersyukur di selamatkan dari malapetaka ini. Namun temanku ini, masih kebingungan untuk mencari jalan pulang.

Malam ini Pak Petra menceritakan semuanya. Ten

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status