Share

16. BAB 16

“Kenapa masih berdiri di situ?! Cepat lakukan tugasmu sebagai seorang istri dengan baik!” Widya menaikaan suaranya satu oktaf membuat Zahra terkejut.

“B-baik, Bu!”

Zahra mengambil nampan dan membawa secangkir teh panas menuju kamar suaminya yang berada di lantai dua. Jantungnya berdetak kencang. Lututnya terasa lemas saat menaiki anak tangga. Dalam hati dia merasa sangat ketakutan kalau suaminya akan memarahinya.

Namun dia tak bisa mundur. Mau tidak mau harus melayani suaminya dengan baik.

“Aw!” Zahra memekik ketika tiba di ujung tangga dan hampir saja menabrak seorang lelaki muda. Untung saja bisa mengendalikan diri hingga tak sampai terjatuh.

“Hati-hati, Kak. Kenalkan, aku Yunus, adik Kak Elang!” pemuda itu mengulurkan tangannya.

Zahra hanya menganggukkan kepala sebagai rasa hormat tanpa menyambut uluran tangannya. Ada riak gelombang pada wajah pemuda tanpan itu. Seketika menarik tangannya de

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status