Share

BAB 42

Mereka tiba di meja makan dan mengambil tempat duduk masing-masing. Lagi-lagi yang Elang cari tak ada. Matanya terus menatap ke arah dapur untuk mencari sosok yang ingin dilihatnya. Dia tak ingin bertanya karena tidak mau ada orang lain yang mengetahui isi hatinya.

Terdengar derap langkah kaki yang menuruni anak tangga dengan tergesa. Entah kenapa  membuat Elang penasaran dengan pemilik kaki itu. Dan diapun melayangkan pandangan ke arah tangga. Apa yang dilihatnya membuat jantungnya berdebar. Wanita yang dicarinya sedang berjalan menuju ke meja makan dan membuat jantungnya berdebar. Rasanya aneh, kenapa detak jantungnya semakin cepat. Entah apa yang terjadi. Elang juga tak mengerti.

Lalu Elang mencoba berpura-pura cuek dan tak memperhatikannya.

“Ibu, Bapak. Saya mau berangkat kerja dulu.” Terdengar suara lembut yang menggetarkan hati Elang.

“Loh sarapan dulu. Nanti perut kamu sakit,” jawab Widya.

“Nanti saya sarap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status