Share

BAB 146

“Ba-baik, Pah!” Zahra mengarahkan ponsel pada bagian gedung rumah sakit. Setelah merasa cukup, Zahrapun kembali mengarahkan ponsel kepada dirinya.

“Pah! Bisa aku bicara dengan Elang?” tanya Zahra.

“Bisa, Nak.” Baskoro memberikan ponsel kepada putranya.

Namun dengan tiba-tiba, Elang mematikan sambungan telepon. Dia tak ingin berbicara leat telpon dengan istrinya. Dia ingin bertemu secara langsung.

“Kenapa kau mematikan telpon?”

“Papah turunlah! Biar aku yang membawa mobilnya!”

Elang turun dan tanpa banyak bicara. Kemudian memaksa papahnya turun dan duduk di samping kemudi.

Masih dalam keadaan emosi, Elang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan tak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Baskoro merasa sangat takut. Berkali-kali meminta Elang untuk menghentikan mobil, tapi tak diindahkan oleh sang putra. Baskoro hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan putranya.

***

Ternyata Elang menuju rumah sakit. Dengan cepat dia memarkirkan kendaraan dan melangkah tergesa menuju ruang inform
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Subaedah Sambara
benar semua perkataan elang ,aku suka lanjut thor...
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
bner Zahra merasa bnar sendri ...suami sdh baik2 berusaha tuk sllu baik..TPI istri yg baik jdi GK ilpol tuh Zahra ko jdi bgitu..ngutmain mntn huh. kesel aku tuh Thor knp
goodnovel comment avatar
Yusuf Ali Muhammad
maksud hati ingin mendapatkan surga dengan menolong orang, akan tetapi neraka yang bakal ia dapatkan.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status