Share

147. MENYERAH

“Kau tanya pada dirimu sendiri apakah yang kau lakukan itu pantas?! Apakah benar memberi perhatian itu harus dengan tidak pulang, seolah hanya kau saja yang sanggup merawat Budi. Padahal sudah jelas bukan kau yang menangani saat Budi kecelakaan. Atau mungkin kau sudah tersesat dan lupa jalan pulang?!”

Zahra menangis tersedu-sedu. Dia merasa sangat menyesali perbuatannya. Apalagi saat sang suami membuka matanya dengan pertanyaan yang begitu memojokkan.

“Kenapa diam? Jawablah. Aku memberikan waktu kepadamu untuk menjawab sekarang!” Elang mendekatkan wajahnya ke arah sang istri. Sorot matanya sangat tajam. Dia bahkan tak merasa iba saat sang istri berurai air mata.

“Jawab!!”

Zahra tersentak dan ketakutan saat pria itu membentaknya. Sama sekali tak ada kelembutan seperti Elang yang dia kenal.

“A-aku minta maaf. Aku yang salah.”

“Bukan jawaban itu yang aku inginkan! Alasan utama yang membuatmu ingin selalu bersama Budi setiap saat!”

“Elang. Demi Tuhan, aku hanya ingin merawatnya saja. Tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status