Share

158. KEMARAHAN AYAH ZAHRA

“Bu. Tolong turuti perintahku dan bawa Zahra masuk!”

“Baiklah. Ayo, Nak. Kita masuk!”

Zahra menurut saat sang bunda membawanya masuk ke dalam rumah.

“Ada apa sebenarnya?” tanya Mustafa setelah menyuruh besan dan menantunya duduk di bangku yang berada di teras.

“Sebenarnya ....”

“Biar papah saja yang bicara, Lang!’ Baskoro memutus pembicaraan putranya. Dia tak ingin ada kesalahpahamna jika putranya yang menyampaikan kepada Mustafa.

“Baiklah, Pah!”

Baskoro mulai menceritakan dengan detail setiap kejadian dengan jelas. Tak ada satupun yang terlewat. Mulai dari keadaan Budi setelah kecelakaan dan rasa bersalah Zahra hingga ingin merawat Budi hingga kecemburuan Elang yang berakibat tuduhan yang tak beralasan.

Mustafa mengerutkan kening setelah mendengar semuanya. Pantas saja putrinya pulang dalam keadaan menangis. Jelas saja hatinya pasti terluka.

“Bagaimana menurut kamu, Mus?” tanya Baskoro kepada besannya yang terlihat terdiam dengan tatapan mata yang tidak fokus.

“Entahlah. Aku sendiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
ah runyam...awalnya aku suka peran Zahra..ahir2 ni jdi gimna yh Zahra Zahra..
goodnovel comment avatar
Nita Yulianti
dari awal berumahtangga orang tua slalu ikut campur dalam menyelesaikan masalah. Bagaimana anak mau dewasa kalau begini. Orang tuanya juga, katanya paham agama, tapi tidak berpedoman agama dalam menyelesaikan masalah. Hanya mengikuti ego masing-masing.
goodnovel comment avatar
Yeni Lisa
tokohnya labil semua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status