Share

Bian yang Penasaran

“Man, siapkan semua berkas yang harus saya tanda tangani dan kirim ke rumah sakit sekarang,” perintah Kienan pada Arman, asistennya.

Semalam, Kienan sengaja tidak pulang karena ingin menemani Ziya menjaga Tegar yang harus di rawat. Senyum di bibirnya nampak jelas ketika melihat Ziya yang masih tidur di samping Tegar. Kienan bahkan belum tidur sama sekali karena matanya sulit dipejamkan. Entah rasanya dia takut kalau Ziya akan kabur. Padahal harusnya dia sadar, Ziya tidak bisa melakukan hal itu disaat kondisinya seperti ini.

“Selamat pagi?” sapa seorang Dokter tersenyum ramah ketika memasuki ruangan VIP itu. Kienan sengaja memilih ruangan yang private itu untuk membuat Ziya dan Tegar nyaman karena tidak harus bercampur dengan orang lain.

“Pagi, Dokter!” balas Kienan berbalas tersenyum ramah juga.

“Wah, mamanya mungkin semalam tidak bisa tidur ya?” seloroh Dokter tampan tersebut melihat posisi Ziya yang sedang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status