Share

35. Menikmati Kebebasan

“Tegar ... anak yang sholeh ... Tegar ... anak yang pintar ... Tegar ... anak yang baik.”

Berulang-ulang Ziya mengucapkan itu sambil mengusel-ngusel hidung Tegar mengunakan hidungnya.

Ditidurkan dengan kasur lipat di lantai, depan tv. Tegar terlihat senang sambil tangan dan kakinya menendang-nendang di udara. Tak terasa kebersamaan itu, membuat Ziya dilanda ngantuk. Saat tiba-tiba matanya hampir saja terpejam, ada suara ketukan pintu. Sudah bisa dipastikan kalau seseorang itu adalah Bian. Dengan langkah cepat Ziya berlari ke arah pintu dan membukanya.

“Morning!!” sapa Bian lembut dengan senyum mengembang. Apalagi tatapannya lembut membuat siapa saja akan terpesona jika melihatnya.

“Mas ...,” jawab Ziya ikut membalas senyuman manis Bian.

“Apa ini?” Ziya memandang tote bag yang disodorkan Bian padanya.

“Buka saja! Aku gak disuruh masuk nih?”

Ziya mengambilnya dari tangan Bian s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status