Share

Bab 10

Keesokan harinya Dirga benar-benar menepati janjinya, dia membeli semua kebutuhan dapur untuk Hilya. Bukan hanya itu, Dirga juga membelikan peralatan memasak untuk istri sahabatnya yang masih gadis itu.

Tepat jam sembilan pagi, Dirga sudah berada di apartemen sahabatnya.

"Hilya! Hilya!"

Dirga memangil-manggil Hilya yang tidak terlihat di setiap sudut ruangan itu.

Hingga kemudian terdengar suara.

"Allahu Akbar!" suara lembut yang keluar dari mulut Hilya saat dia duduk

di antara dua sujud.

Dirga memandang lekat gadis yang kembali bersujud itu. Ada suatu getaran di hatinya saat memperhatikan gadis yang sedang beribadah itu. Sepertinya hati kecilnya mulai berbisik, bahwa tidak seharusnya dia mempermainkan gadis desa yang begitu baik ini.

Dan tiga menit kemudian.

"Maaf ya mas, aku masih sholat Dhuha," kata Hilya memecah lamunan Dirga.

"Iya, tidak apa-apa. Ini aku bawakan barang-barang pesananmu."

Dirga menunjukkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status