Share

Bab 22

Terasa tangan lembut seorang wanita menyentuh pundak Hilya.

"Dokter!" gumam Hilya saat menoleh ke arah wanita tersebut. "Ini handphone dokter!" kata Hilya kemudian dengan menjulurkan handphone kepada dokter Melvina.

"Ada apa?" tanya dokter Melvina dengan kembali duduk di kursi yang ada disebelah kanan bad Hilya.

"Tidak ada apa-apa," jawab Hilya lirih dengan mengalihkan pandangannya dari dokter Melvina. Menatap ke depan dengan tatapan mata kosong.

"Jika kamu butuh teman untuk bercerita, kamu bisa ceritakan semuanya padaku!" kata dokter Melvina lembut.

Hilya menoleh ke arah dokter Melvina seraya tersenyum. Kepalanya mengangguk-angguk.

"Istirahatlah! Aku keluar dulu!" kata dokter Melvina seraya beranjak pergi.

"Dokter!" seru Hilya kemudian. "Jika aku bercerita kepada dokter, apakah dokter akan percaya padaku?"

Hilya menatap dokter Melvina dengan mata berkaca-kaca.

"Mmm..."

Dokter Melvina menoleh sembari tersenyum den

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status