Share

35, Bhaga dan Tiga Wanitanya

TERKANTUK-kantuk aku memaksakan diri menunggu Bhaga. Vlad benar, Bhaga memang mengesalkan, tapi bukan berarti aku harus pergi seperti tadi kan? Aku memang kesal, merasa sia-sia berbelanja, bahkan sampai jengkel ditinggal di depan pasar, tapi seharusnya ketika Bhaga berkata bahwa dia di rumah temannya cukup aku pulang, membatalkan rencana memasak, lalu tidur seharian.

Di sisi itu Vlad memang benar, tapi apa kalimatnya yang lain juga benar?

Apa aku bahagia?

Selama ini aku merasa pernikahanku baik-baik saja. Aku tidak pernah mempersalahkan siapa pun termasuk tidak pernah memprotes kesenangan-kesenangan Bhaga. Sampai saat ini pun, saat hanya pesan teks singkat yang kuterima sebagai info dia akan pulang malam, aku tidak protes. Bhaga sudah biasa seperti itu. Sejak sebelum kami menikah aku sudah tahu.

Kenapa tadi aku tidak memasak di sini saja.? Melakukan rencana awal. Aku memasak di rumah lalu mengirimkan hasilnya ke Vlad. Bahkan mungkin Bhaga tak

Sandra Setiawan

Uuuhhhh… mau dong punya abang kayak Bhaga. Minta HP dikasih, minta traktir dikasih. Minta suami dicariin nggak ya? Kayak Aa gitu? Anna terlalu pelit. Nikmati hidup, Na. Duit disimpan mulu, apa bunganya bisa beli kebun? Bhaga benar tuh. Kalau sudah ada porsi nabung ya sudah, sesekali nikmati hasil kerja nggak apa-apa termasuk manjain adik. Secara buat istrinya nggak diganggu kan? Jangan mutung mulu, Na. Perasaan semua yang Bhaga kerjain salah di mata lu. Ck. Cari gara-gara memang nih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status