Share

72, Gerombolan Siberat Beraksi Lagi

KEESOKAN harinya Vlad datang ke sekolah. Absen sudah tidak berlaku. Dia datang santai tapi masih cukup pagi untuk bersiap menelepon. Rencananya dia akan menghubungi kantor jam 8.30, jam kerja standar. Waktu tiga puluh menit yang dia sisihkan untuk bersiap seharusnya cukup.

Dia langsung ke ruang guru. Berdiri di ambang pintu, melihat Anna dengan tatapan merindu.

Sebentar lagi…

Tok tok tok

Seisi ruang menoleh mendengar suara ketukan pintu. Namun Vlad mengabaikan yang lain, Anna pun melambai memanggilnya. Begitu Vlad duduk di sampingnya, Anna mengambil kotak sepatu dari laci.

“Saya belum cek-cek lagi nih. Data terakhir nggak berubah kan?” tanya Anna setelah serah terima kotak sepatu pada Vlad.

“Kayaknya nggak ada deh. Sejak masuk laci ni kotak jadi purnakotakwan yang tak tersentuh. Ini baru mau diberdayakan lagi.” Mendengar jawaban Vlad, Anna menusuk lengan Vlad dengan pulpen yang sedang dia pegang sambil tertawa renyah.

Sandra Setiawan

Cie, Vlad. Apa sih yang nggak buat Anna. Apalagi tibang disuruh follow up dan bikin tanda terima. Di suruh ke Matahari juga oke. Mau beli apa sih ke Matahari, Ann? Centro aja ya. Btw, kalian lebih suka cerita zaman Vlad ababil apa Vlad dewasa? Selain fisik yang makin bikin cewek meleleh, Vlad berubah nggak sih? Update besok bahas tangan yang terampil ya. Sudah tau kan tangan Vlad kalau ke Anna gimana? Eits, rate 16+, otak nggak usah traveling ke mana-mana. Yang sudah baca belah duren Manggala Nayara ngacung coba? Eh, pas part ini tayang, apa Patah sudah sampai part itu ya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status