Share

75, Perut Melayu

VLAD tidak merasa perlu menyembuyikan diri ketika mengikutiku dari belakang. Mengikuti jadwal kerja guru artinya terlalu pagi bagi dia untuk ke kantor. Entah ke mana dia setelah menjadi penguntit. Ketika aku sampai di sekolah, dia langsung pergi tanpa berpamit meski hanya membunyikan klakson.

Di mobil, aku memastikan riasanku cukup apik menyembunyikan kekacauan sisa kemarin. Kupulas lagi bedak dan dengan eye shadows sedikit lebih terang dari biasanya. Kelopak yang masih bengkak kututup dengan warna silver. Eye liner sedikit lebih tebal membentuk garis mata. Blush on pink untuk menyegarkan wajah. Sudah.

Hari ini akan menjadi hari yang berat yang harus aku lalui sebelum aku bisa menyepi di rumah. Tapi mengingat rumah, tentu bayangan Bhaga melintas cepat. Bayangan yang makin merusak suasana hatiku. Aku ingin menangis. Dan bayangan Vlad memperburuk semuanya. Aku tidak bisa lagi menyembunyikan empatiku pada apa yang dia rasa selama sembilan tahu

Sandra Setiawan

Hhmm… kayaknya Anna mulai meluluh nih. Sudahlah nggak mau usaha ngehubungin Bhaga lagi, eh, malah cekakak cekikik sama Vlad. Tapi wajar kan kalau Anna jengkel gitu ke Bhaga? Kalau kalian di posisi Anna, tetap telepon Bhaga maksa dia pulang atau kayak Anna?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status