Share

Sepucuk surat

Ayudisha pun menatap Bayan sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Iya akan segera pergi menuju pasar dan membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. Akan tetapi kereta masih belum juga berangkat karena Bayan sedang berbicara dengan kusir sambil memasang wajah yang serius.

"Jangan mengemudi dengan kecepatan yang tinggi, cari jalan yang tak memiliki banyak batu. Pastikan semua barang diangkat olehmu. Kalau istriku terlihat berkeringat setetes saja, langsung bawa dia pulang ke rumah."

"Siap Tuan."

Setelah memberitahu kusir, Bayan langsung mencium kening istrinya melalui jendela kereta. Ia sebenarnya masih enggan melihat istrinya pergi, tapi apa boleh buat transaksi sudah mencapai kesepakatan. Kalau Bayan melanggar janji, siapa yang menjamin berapa lama ia akan tidur di luar setelahnya.

"Berhati-hatilah."

"Kamu sudah mengatakannya puluhan kali."

"Aku akan mengatakan ribuan kali jika itu diperlukan. Ingat! Jangan sampai kelelahan."

"Siap!" ucap Ayudisha sambil memberi hormat.

Bayan langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status