Share

BAB 21 | a Hug

Mppphh..

Lagi..

Mimpi buruk lagi..

It'll just be a different night, with the same nightmare

Airin melepas syal yang ia gunakan untuk membungkam mulutnya sendiri.

Iya, dia sendiri yang memasangnya.

Airin menoleh di sisi ranjang sebelah, ‘Aman, dia nggak bangun.’, dan itulah tujuannya.

Iya, mimpi buruknya tidak hilang, bahkan tidak pernah hilang. Beberapa hari lalu, ia sempat berkonsultasi pada temannya, dr. Raya bahwa dia terus mengalami mimpi buruk yang disusul saki

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status