Share

Bab 21

Sambil menunggunya siap dengan gosok giginya, aku duduk santai sambil menyender di kepala ranjang. Mengambil bantal dan meletakkannya di atas pahaku. 

Aku sedikit menengadah, menatap lurus melihat jam yang tertempel di dinding. Jam sembilan lewat. Ini belum jadwalnya aku untuk tidur, masih terlalu cepat. 

Satu-satunya alasan kenapa aku sudah stan bye di tempat tidur, karena dia mengingat ucapanku tadi sebelum makan. Ada suatu hal yang ingin sekali di omongin olehnya. Jadi ya beginilah akhirnya.

Aku mencoba menenangkan diri agar tidak syok dengan yang akan di katakan olehnya nanti. Eh tunggu! 

Mungkin saja dia mau membahas soal pernikahan kami yang berjalan sangat buruk ini. Hahhahaa, aku akan sangat bersyukur kalau dia mengajakku untuk mengangkhiri hubungan ini. Karena sepertinya dia sangat tidak suka melihatku dekat dengannya, hanya mengajaknya bicara saja dia menatapku penuh dengan tatapan tajam yang menusuk. 

Walaupun aku sem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status