Share

Bab 22

Aku duduk sambil mengaduk-aduk makanan yang jadi sarapan pagiku ini. Ku gigit bibir bawahku, upaya menghilangkan rasa grogi yang sedari tadi datang menyerbu. Gara-gara perlakuan anehnya tadi malam, aku jadi terus-terusan berfikiran yang aneh mengenai dirinya. 

Perlahan ku dongakkan kepalaku dan melihat ke arah depan, tepat di mana Om Aska tengah duduk sambil menyantap sarapan paginya. Sesekali dia bergumam pelan menikmati masakan yang di buat oleh Bi Inah tadi. 

Sepertinya suasana hatinya tengah bahagia, bisa di lihat dari ujung bibirnya yang tertarik ke atas beberapa kali. Ah, dia tampak sangat imut kalau begitu. Tapi, bisa tidak dia menyingkirkan janggutnya yang mulai tampak memanjang itu. Dia jadi benar-benar tampak seperti orang yang sudah tua.

Dia menghentikan aktifitasnya lalu melihat ke arahku. Ya Tuhan, dia tahu tidak ya kalau sedari tadi aku terus memperhatikannya.

Aku segera menunduk kembali, rasanya aku malu sekali. Wajahku terasa mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status