Share

Bab 14. Marahnya Rengga.

Perhatian Rengga terpecah ketika mendengar suara panggilan dari ponselnya.

Itu Dean! Kakak iparnya.

"Ck! Mau ngapain lagi si brengsek itu meneleponku?" gumam Rengga cemberut.

"Halo?!" sapa Rengga ketika mengangkat panggilan teleponnya.

"Apakah adikku tidak cukup hingga Kamu masih saja memikirkan gadis lain?" todong Dean kesal tanpa basa basi.

Rengga terdiam, apakah istrinya telah mengadu kepada kakaknya?

"Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun, Kamu dan adikku sudah menikah, jadi jangan pikirkan wanita lain lagi siapa pun orangnya. Kamu tidak diizinkan untuk memikirkan wanita lain selain adikku," tegas Dean penuh penekanan.

Rengga memutar bola matanya bosan mendengar larangan Dean yang tidak masuk akal.

'Cih! tidak boleh memikirkan wanita lain? Memangnya Dia bisa mengatur pikiranku juga?' cibir Rengga dalam hati sambil tersenyum sinis.

"Kenapa Kamu diam?" tanya Dean kesal mendapati sikap Rengga yang sepi dan hening.

"Apa yang Aku harus ucapkan? Apakah Aku harus berterim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status