Marchel adalah menantu yang sangat berbakti padanya, Marchel selalu memenuhi kewajibannya sebagai menantu. Hana tidak pernah kekurangan setiap bulan, karena Marchel sudah memenuhinya.
Pulang dari meeting, Marchel telepon Yanuar, dia ingin memberikan kabar gembira pada Yanuar, "Hallo Pa.. Papa sehat?" Tanya Marchel. "Alhamdulillah sehat cel.. ada kabar apa nih?" Yanuar balik bertanya. "Besok Papa tunggu di rumah ya, nanti ada sopir yang jemput Papa, kita ngobrol di kantor sekalian makan siang." Ucap Marchel. "Alhamdulillah.. semoga ada kabar baik buat Papa ya cel..""In Sha Allah Pa.. gitu aja ya Pa, Marchel lagi nyetir nih.""Ok cel.. terima kasih ya.."Marchel mengakhiri pembicaraannya dengan Yanuar, dia begitu prihatin dengan keadaan mertuanya. "Suci.. besok pagi siapkan sopir buat jemput mertuanya saya ya, kan kemarin sudah tahu rumahnya waktu antar beliau.""Siap pak!!" Ucap Suci yang ada di sampingMarchel sepertinya tidak sepenuhnya mematuhi pesan Melissa, naluri kemanusiaannya mengharuskan dia memberikan pekerjaan pada Yanuar. Padahal sebelumnya, Melissa sudah wanti-wanti jangan terburu-buru percaya pada Yanuar, biarkan Yanuar berusaha dengan maksimal, sebelum memberikan pertolongan kepadanya.Bagi Marchel biar bagaimana pun Yanuar adalah orang tua dari isterinya, yang sedang bernasib tidak baik, kalau tidak Marchel yang menolongnya, siapa yang akan menolong Yanuar.Yanuar merasa Marchel sangat menghormati dan menghargainya, sehingga untuk datang ke kantor Marchel, fasilitas jemputan pun sudah di sediakan. Yanuar pun tidak terpikirkan untuk tidak membalas semua kebaikan Marchel, sehingga dia sudah siap saat mobil jemputan datang.Sampai di kantor Marchel, Yanuar sudah di tunggu Marchel di ruangannya,"Selamat pagi Pa.. aman diperjalanan tadi Pa?" Sapa Marchel sambil mencium tangan Yanuar"Pagi Cel.. Alhamdulillah aman cel, tidak terlalu macet." Jawab
Sehari-hari Mami Marchel hanya di rumah, kadang dia mengelilingi rumah yang begitu luas, hanya untuk melihat kebersihan dan kerapian lingkungan taman di rumahnya. Paviliun sudah tidak ditempati Marchel dan Asha, karena sudah kembali ke rumah utama, sejak Philip wafat.Asha pagi-pagi sekali sudah harus jalan ke kampus, begitu juga dengan Marchel. Sehingga ada waktu untuk berkumpul dengan Mami, hanya di saat Hari libur. Mami Marchel seperti nelangsa tanpa Marchel dan Asha, dia baru merasakan kehilangan.Marchel dan Yanuar sudah di kantor Dwipersada Estate, Marchel memperkenalkan Yanuar sebagai mertuanya, pada para petinggi yang ada di Dwipersada. Marchel menempatkan Yanuar sebagai salah satu konsultan di bidang tekhnik, yang tugasnya memberikan pengawasan pada pembangunan.Jabatan yang di berikan Marchel tersebut sifatnya hanyalah formalitas, pada dasarnya Marchel hanya ingin memberikan kegiatan awal pada Yanuar. Yanuar mendapatkan fasilitas kendaraan dan gaji yang cuku
Selepas pertemuan dengan Yanuar, Marchel memenuhi janjinya untuk menemui Alexa. Sebagai teman, Marchel berusaha untuk menghargai profesi Alexa. Marchel mendatangi lokasi pemotretan Alexa di sebuah kolam renang rumah mewah, di bilangan Jakarta Selatan.Alexa sudah dua hari melakukan pemotretan di rumah tersebut, hari pertama Marchel tidak bisa memenuhi permintaan Alexa. Sebelum bertemu Alexa, Marchel sudah wanti-wanti tidak melayani acara foto-foto bersama, Alexa menyetujui.Saat Marchel datang ke lokasi pemotretan sedang dilakukan pemotretan terhadap Alexa. Di pinggir kolam renang, Alexa sedang beraksi dengan hanya memakai bikini. Di area lokasi tidak banyak orang yang hadir, hanya ada photographer dan crew-nya.Area itu memang tertutup, namun Marchel diperbolehkan untuk masuk. Marchel menyaksikan semua adegan pemotretan itu, dia memberikan support pada Alexa. Marchel serba salah, baginya melihat wanita yang bukan muhrim yang terbuka auratnya, sangat
"Papa mulai besok udah mulai kerja di Dwipersada, sebagai konsultan teknis, salam kamu sudah aku sampaikan." Jawab Marchel"Alhamdulillah.. semoga Papa punya kesibukan ya mas." Ucap AshaMelissa yang tadinya sedang bermain dengan Brama, ikut nimbrung dengan Marchel dan Asha, "Mama tahu.. kamu cuma mau kasih kesibukan buat Papa ya cel?" Tanya Melissa."Ya Ma.. tapi minimal posisi itu masih sesuai dengan skill Papa, yang penting Papa enjoy.." jawab Marchel."Inisiatif kamu itu sudah benar, tapi tetap biarkan Papa kalian ada usaha juga, jangan terlalu buat dia enak-enakan." Mellisa menambahkan."Papa kan gak duduk-duduk aja Ma kerjanya, tetap ada tanggung jawannya." Timpal AshaMelissa menegaskan pada Marchel dan Asha, yang belum memahami karakter Yanuar. Menurut Melissa, Yanuar itu kalau sudah enak dan nyaman suka lupa diri. Melissa tidak ingin Yanuar terus mengulangi kesalahannya.Melissa ingin Yanuar itu ditempa oleh keadaan
Marchel izin keluar, untuk turun ke Lounge pada Asha, dan Asha tanpa curiga sedikit pun mengizinkan Marchel. Duduk di salah satu sudut Lounge di Mells Residents, Marchel telepon Alexa,"Hallo Lex.. kenapa kamu gak konsisten dengan perjanjian kita? Tanya Marchel."Gak konsisten kenapa cel? Ada yang salah dengan foto-foto itu? Aku suka banget lho dengan moment yang ada di foto-foto itu.""Tujuan kamu apa sih Lex? Mau ancam aku dengan foto-foto itu? Kan kita sudah sepakat, tidak ada acara foto bersama?""Marchel sayang.. kan kamu lihat sendiri, tidak ada yang motret kita saat kamu berdua aku, ternyata diam-diam ada yang 'candit' dan aku sangat suka hasilnya." Jawab Alexa dengan datar"Ok..bsekarang aku minta sama kamu, jangan kamu sebarkan foto-foto itu di Sosmed." Pinta Marchel"Kompensasinya apa dong? Harus ada dong cel.. minimal pacari aku ya?" Todong Alexa dengan to the point.Marchel mulai memutar otak untuk mengikuti perm
Kontak batin seorang isteri yang tulus, bersemayam di hati Asha, dia sangat yakin kalau Marchel sedang ada masalah, karena dia sangat kenal dengan watak asli Marchel. Namun Marchel tetap keukeuh tidak ingin mengatakannya pada Asha, dan Asha pun tidak berusaha untuk memaksa Marchel."Eh besok libur..seharian kita temani Mami ya? Sekalian kita ajak Mama makan di rumah sama-sama Mami." Marchel berusaha mengalihkan pembicaraan."Okey.. udah lama juga Mama gak ketemu sama Mami." Jawab AshaSetelah menyusui Brama Asha memberikan Brama pada Marchel, dan dia menemui mamanya di kamar, "Ma.. besok kita kumpul di Pondok Indah ya mumpung libur, kita makan bareng sama Mami, karena Asha sudah lama gak masakin Mami makanan." Ujar Asha"Ok.. gak masalah sih, sekalian ajak Mami Marchel jalan-jalan keluar rumah, kasihankan suntuk di rumah terus." Jawab Melissa.Marchel yang sedang bermain dengan Brama tetap saja pikirannya tidak tenang. Ucapan-ucapan Alexa terngia
Marchel tidak lagi memperdulikan ancaman Alexa. Pesan yang dikirimkan Alexa diabaikannya begitu saja. Marchel tidak ingin masuk dalam perangkap Alexa, dia berusaha untuk fokus pada masalah yang ada disekitar keluarganya.Seharian di rumah, Asha benar-benar memanjakan selera Mami Marchel, dia berusaha untuk menumpahkan kasih sayangnya pada ibu mertuanya itu. Saat di tinggal Marchel pergi, dia memasak untuk ibu mertuanya dan mengajaknya ngobrol tentang berbagai hal, mulai dari suasana kuliah, juga soal kehadiran Papanya, yang selama ini tidak di ketahui keberadaannya."Gimana mi masakan aku hari ini? Mami suka gak? Kalau masih kurang enak Asha akan masakin yang lebih enak buat ntar malam." Ucap AshaMami yang merasa nyaman di dampingi Asha, memuji Asha dengan sepenuh hati,"Mami sih suka masakan kamu sayang.. tapi Mami lebih bahagia lagi kamu ada di dekat Mami, soalnya Mami benar-benar kesepian sejak kamu kuliah.""Tenang aja Mi.. Asha kalau lagi
"Lagi pada ngomongin aku ya?" Ujar Marchel tiba-tiba muncul"Ehh panjang umur kamu cel.. iya Mami lagi ceritain sifat kamu sama Asha, rupanya dia sudah tahu semua.""Maaf ya Mi.. tadi Marchel tinggal, karena ada teman yang ajak ketemu." Ujar Marchel."Temanmu perempuan apa laki cel?" Tanya Mami"Perempuan sih Mi.. kenapa Mi?" Marchel bertanya balik ingin tahu. "Ya gak apa-apa, Mami percaya sama kamu kok, gak tergoda dengan wanita lain." Jawab Mami."Satu aja gak habis Mi, kok mau tergoda wanita lain.. Papikan juga gak kayak gitu kan Mi?""Wah.. Papi kamu itu setia sampai akhir cel, gak pernah macam-macam."Marchel menanyakan Melissa, karena tidak terlihat di dalam rumah itu,"Mama kemana Sha? Kok gak kelihatan?" Tanya Marchel."Mama lagi ajak main Brama di Paviliun, karena Brama rewel kalau sama aku, sama Mama anteng banget." Jawab Asha"Mami mau jalan-jalan keluar gak? Kalau mau sekarang kita jalan-jala