Share

75. Frekuensi Gelombang

“Tunggu! Aku tidak mengerti apa maksudmu, Kaliya.” Orlando berkata, sementara di salah satu jemarinya sudah ada seekor kunang-kunang yang mendarat.

Sayap kunang-kunang itu tampak mengepak kecil. Hal ini membuat Kaliya jadi merindukan eksistensi sayapnya sendiri.

“Berhentilah bermain dengan kunang-kunang itu! Kita harus segera masuk ke dalam pohon!” ujar Kaliya lagi.

Karena perkataan Kaliya, kunang-kunang tadi jadi terbang lagi dari tangan Orlando. Melihat hal itu, Orlando sedikit cemberut.

“Aku bisa mengerti ketika kamu menyuruhku untuk bermain dengan kunang-kunang. Karena aku tahu biasanya hewan itu hanya diajak main oleh anak kecil,” ujar Orlando. “Tapi untuk mengajakku masuk ke dalam pohon, sungguh aku tidak bisa mengerti apa tujuanmu, Kaliya.”

Helaan napas terdengar dari bibir gadis itu. Kaliya hendak menjawab perkataan Orlando, namun embusan angin di sekitar mereka tiba-tiba saja bertiup lebih ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status