Share

21. Pulang

Aldebaran mengernyitkan dahi melihat Kania tiba-tiba menjadi begitu tenang dan penurut. Bahkan, gadis itu terlihat terus tersenyum sendiri seolah ada sesuatu yang tak sabar ingin segera dilakukan.

Ia tak bisa bertanya dan menjawab jawaban yang memuaskan tentu saja, tetapi perubahan sikap yang sedemikian drastis membuatnya cukup takut dan waspada. Apalagi, gadis itu terus saja mencuri pandang ke arah lautan. Ia pun curiga Kania mencoba untuk terjun lagi.

Rambut Kania beterbangan tertiup angin. Aldebaran mengumpulkan rambut itu dalam satu genggaman, lalu mengikatnya dengan ikat rambut yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Hmm, kau tidak sedang berpikir untuk meninggalkan aku, kan?" Aldebaran tetap bertanya meski tahu bahwa jawaban yang ia terima tidaklah memuaskan, justru tidak nyambung.

"Mau main trampolin saja." Kania tertawa renyah. Tawa itu membuat wajahnya berbinar seolah tanpa beban, membuat Aldebaran ikut tersenyum melihatnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status