Share

33. Hari Yang Aneh

Kania terus tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya yang putih. Sebetulnya ada sesuatu yang sedikit menganggu pikirannya, tetapi rasa bahagia yang seolah terus meluap dari dalam dadanya membuat hal menganggu itu membuatnya teralihkan.

Sikap Aldebaran sedikit berbeda hari itu. Dia tetap menjaganya, berjalan di sampingnya, dan membantunya saat dibutuhkan, tetapi dia sedikit menjaga jarak darinya. Bahkan, dia tidak menanggapi ocehannya seperti biasa. Bisa dibilang, hari itu sosok Aldebaran lebih mirip orang lain.

"Apa Anda mau minum?" Seorang wanita muda berparas cantik bertanya kepada Kania yang terlihat menikmati perjalanan laut menggunakan perahu motor itu.

"Minum?" Kania mengerutkan dahinya heran. "Kenapa harus minum?" Ia bertanya dengan sedikit kethus, tetapi perempuan itu tetap menampilkan senyum lembut yang menenangkan ke arahnya.

"Karena sejak tadi Anda belum banyak minum, makanya saya menawarkan itu." Wanita itu mengayunkan botol air mineral di tangannya ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status