Share

Mafia Bucin Vs Wanita Penggila Uang
Mafia Bucin Vs Wanita Penggila Uang
Author: Afifa Anisa

Jasa Kick

"Maafkan saya Tuan. Jangan bunuh saya. Tolong jangan bunuh saya.  Jika saya mati, nanti siapa yang menjaga anak saya," rengek wanita paruh baya duduk bersimpuh di atas jembatan sedang memohon-mohon kepada laki-laki sangar dan bertubuh kekar di depannya.

Yusuf, laki-laki sangar, bertubuh kekar, dan kejam itu dengan tega malah menendang kembali si wanita.

Diliputi keputusasaan, wanita itu merangkak ke arah Yusuf. Ia menangis terseok-seok meminta pengampunan. "Bayangkan jika saya ini ibu Tuan, apakah Tuan masih mau membunuh saya? Kasihanilah saya Tuan."

Yusuf tersenyum remeh. Sembari giginya menarik pelan sarung tangan yang sudah membungkus kedua telapak tangannya.

"Ibu? Aku tidak punya seorang ibu," pekik Yusuf. Mulutnya hampir menerkam wanita paruh baya itu. Suaranya melengking sama menakutkannya dengan suara deras aliran air sungai di bawah jembatan.

Tidak mempunyai ibu dan menjadi anak buangan bersama adiknya, hidup Yusuf sungguh kelam. Berbagai kehidupan gelap sudah ia jalani. Mulai dari hidup sebagai pencopet, pengedar obat-obat terlarang, hingga berakhir menjadi pembunuh bayaran.

Bukan sekelas pembunuh bayaran yang masih pemula, tapi ia adalah pemimpin bisnis Jasa Kick. Bisnis ilegal yang di dalamnya berisi para mafia pembunuh bayaran. Bisnis itu sudah berdiri hampir lima tahun dan untungnya belum pernah ada pihak kepolisian yang datang meringkusnya. Iya, dia memang ahli dalam menghilangkan jejak pembunuhan.

Di depan wanita paruh baya yang sudah berantakan dan berlinangan air mata, Yusuf ingin membacakan wasiat dari client-nya yang tak lain adalah suami dari wanita paruh baya itu. Diambilnya secarik kertas yang terselip di saku celananya. Yusuf lanjut membacanya dengan lantang.

"Dear istriku tercinta. Aku sudah memaafkan kelakuan jalangmu yang sudah berselingkuh dariku. Tapi kamu pantas untuk membayar semua kesalahanmu, maka jangan salahkan aku jika aku membunuhmu."

Dengan wajah seramnya,  Yusuf meremas kertas itu sambil memberikan sorotan tajam. Lalu tangannya mencengkram kuat rahang wanita paruh baya itu hingga membuat wanita itu semakin gemetar ketakutan.

"Seorang ibu yang berselingkuh? Lalu masih memikirkan anaknya? Munafik!" hardik Yusuf. Ia memaksa wanita itu untuk menelan kertas wasiat dari suaminya.

Tak berselang lama, ia mengangkat tubuh wanita paruh baya itu dan melemparkannya melandas jatuh di bawah jembatan terseret oleh aliran sungai yang deras. Yusuf berteriak, "Kamu pantas untuk mati!"

Saking derasnya aliran air sungai, wanita itu sudah menghilang dari pandangan Yusuf.  Setelahnya Yusuf menundukkan kepala dan berdoa atas kematian si wanita yang sudah ia bunuh. Ya, seperti itulah ritual eksekusi yang biasa dilakukan oleh Jasa Kick. Sebagai pemimpin Jasa Kick, ia tidak hanya kejam dan jahat tapi ia juga punya sisi kekonyolan yang luar biasa.

Ada beberapa aturan yang harus ditaati oleh semua mafia di Jasa Kick diantaranya; setiap proses eksekusi target harus dilakukan pada malam hari, client harus punya alasan yang jelas saat ingin membunuh target, client harus punya wasiat untuk target, dan yang terakhir siapa pun yang membunuh target harus melakukan penghormatan terakhir dengan mendoakan target agar masuk surga.

Selesai dengan pekerjaannya, Yusuf berjalan dengan sangar menuju mobil yang sudah terparkir tidak jauh dari jembatan. Di dalam mobilnya sudah ada wanita cantik yaitu Lidiya, sekretaris pribadi Yusuf.

"God job Bos. Sebelumnya saya juga sudah memposting di akun sosial medianya sebuah kalimat putus asa ingin bunuh diri. Saya yakin pihak kepolisian menganggap wanita itu mati bunuh diri," terang Lidiya. Wajahnya tersenyum bangga melihat Yusuf.

Yusuf hanya mengacungkan jempol sambil tersenyum. Lesung pipinya melengkung kecil. Seketika wajah sangarnya berubah menjadi laki-laki imut.

Astaga, wajah babyface-nya yang imut itu pasti membuat siapa pun yang melihatnya tak akan menyangka jika ia adalah seorang mafia. Tak perlu berlama-lama, ia pun menginjak pedal gas mobilnya, melesat jauh menembus jalanan pedesaan yang gelap dan sepi.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status