Share

Menuruti keinginan

"Percayalah, itu solusi terbaik, tak ada yang lebih berharga dari anak. Kasian Aira, dia hanya korban dari semua ini jangan buat dia menjadi tumbal yang kejam atas semua perbuatan Papanya yang tak bertangung jawab." itulah kata Fahri yang tengah benar-benar aku fikirkan.

Memang banyak benarnya tapi, aku masih sedikit ragu, bukan apa cuma bagaimana kalau kukasih hati terus minta jantung.

~~~~

"Mas, antar Aira pulang, kita bicarakan semuanya. Bawa Lastri juga Ibu!" kutelfon Mas Wisnu untuk datang kerumah. Aku ingin secepatnya selesai.

"Apakah kamu sudah menentukan pilihan, Nun?!" tanya Mas Wisnu.

"Datang sajalah, nanti kita bicarakan disini!" kupertegas saja, aku yakin Mas Wisnu pasti sudah tahu bahwa keputusanku berpihak padanya. Menguntungkannya dan merasa berhasil meminta apa yang ia mau.

Kuakhiri panggilannya, menghela nafas berlahan kemudian memilih duduk pada kursi ruang tamu.

"Non, ngga papa?" tanya Bik Uni yang melihat aku tengah memijit kening.

"Ngga papa, Bik. Aku baik-baik s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status