Share

Tamu Malam

"I-itu kan wanita yang tadi kan, Pak?" aku meyakinkan diri bahwa wanita yang tengah berbincang dengan Fahri itu wanita yang pongah tadi.

"I-iya, Bu. Saya tak lupa wajah sombongnya." kali ini Pak Sopir berkata apa adanya.

Memang terlihat jelas kesombongannya hanya dari wajahnya.

Fahri mendekat kemobilku, aku segera membuka pintu. Tak enak jika harus Fahri yang membukakan, sangat terlihat jika aku begitu manja. Aku bukan Ning Ria.

"Ainun, ayo, Mbak Diva sudah menunggu!" aku melangkah ragu, menatap wanita yang tadi bertemu dijalan.

"Kamu kan wanita yang tadi!" tunjuk wanita sombong itu.

"Mbak Diva sudah bertemu dengan Ainun?" tanya Fahri heran.

Aku melongo. Mbak Diva! Bagaimana mungkin wanita yang ugal-ugalan dan pongah itu ternyata Kakak Fahri? Duh ....

"Iya, ini wanita yang tadi aku ceritakan sama kamu, Fah! Wanita yang jual mahal tapi nyatanya mau juga. Tak nyangka ternyata dia itu tunanganmu. Kamu nemu di mana?"

Deg! Ada sebuah jarum menusuk hati ini, sakit walau sedikit.

Fahri men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status