Share

Pindahan

"Bang!" Aku menyapa Bang Ridho yang terduduk, sedangkan Fahri menyalami Kyai Salim.

"Ainun?" Bang Ridho segera berdiri, matanya merah pertanda jika dia telah mengeluarkan air mata.

"Bagaimana, Bang? Apa Ning Ria sudah bisa di jenguk?"

Bang Ridho menggeleng, menuntunku membawa sedikit jauh dari Kyai Salim.

"Kondisi Ria ngedrop. Tadi pasca operasi saat baru membuka mata, Mama masuk dan mengatakan hal yang menyakiti perasaannya hingga Ria nekad melepas semua yang berada di tubuhnya. Bahkan sampai luka jahitannya mengeluarkan darah. Sekarang dia tengah di tangani secara intensif."

"Astaghfirullah ... Sabar ya, Bang. Sekarang di mana Bude?"

"Entahlah, Nun. Tadi ... Tadi aku bentak dan ia pergi entah kemana." Ada sedikit raut menyesal pada Bang Ridho. Mungkin dia emosi pada ibunya tapi bukankah sangat berdosa membentak seorang ibu?

"Tolong, Nun. Carikan Mama, beri pengertian padanya untuk memaafkan apa yang telah Ria lakukan. Aku ikhlas demi Allah." Bang Ridho memegang lenganku, berusaha me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
ridho ridho... bucin mah jgn sampe bodoh dong. udah diporotin hartanya, direndahkan sikapnya, eeeh haknya gak diberikan... tapi msh aja bucin. makanya istikharah seblm ngelamar...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status