Share

Bab 18 Penyatuan Cinta

"Arkana, maafkan aku."

Nyali Hira kian menciut setelah melihat Ilyas murka dengan ulahnya.

Ilyas mendorong Hira dengan kasar hingga terjatuh di ranjang.

"Kamu ingin bukti, bukan? Aku akan membuktinya."

Semula Ilyas melakukannya dengan kasar. Namun lambat laun perlakuannya berubah menjadi lembut membuat Hira terbuai jauh ke dalam kenikmatan dunia yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata.

Amarah seakan menguap tergantikan oleh perasaan cinta yang mencuat.

Perasaan cinta masa lalu yang terpendam dalam lubuk hati yang terdalam.

Mereka melakukan ibadah yang seharusnya dilakukan pada malam pertamanya.

Malam panjang ditemani rembulan yang setia di peraduan.

Denting jam mengiringi aktivitas mereka hingga terlelap ke alam mimpi.

Alarm memanggil pertanda waktu subuh sebentar lagi tiba.

Hira mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum terbelalak saat membuka selimut yang dipakainya berdua dengan Ilyas.

Sebuah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status