Share

Bab 19 Takut Kehilangan

"Tunggu, Ra."

Hira terkejut, suara itu tak asing di telinganya.

'Astaga kenapa harus ketemu Roby di sini?'

"Ra, kamu kenapa bisa bareng satu mobil dengan Pak Ilyas dan adiknya?"

Deg,

Hira mematung, lidahnya kelu tak sanggup menjawab pertanyaan Roby.

Beruntung ide itu melintas tanpa harus memutar otak.

"Jalanku agak kurang normal, sepertinya jiwa kemanusiaan Pak Ilyas keluar. Jadi aku dapat tumpangannya."

Hira memang tidak sedang berbohong, ulah Ilyas semalam membuatnya tidak mampu berjalan normal. Ilyas sudah memintanya libur kerja tetapi Hira tidak mau membuat teman-teman karyawan curiga padanya.

"Oh, jaim kayaknya soalnya ada adiknya juga ya, Ra."

Hira pun mengangguk mengiyakan saja komentar Roby, yang penting laki-laki yang sudah baik padanya tidak banyak bertanya lagi.

"Eh, apa kamu sakit, Ra? Kok bilang jalan nggak normal?"

'Isshh, Roby seandainya kamu tahu, hufh.'

Hira menghela napas pan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status