Share

Bab 25 Salah Paham

Esok paginya Jeni sudah bersiap diri melakukan tugas yang diperintahkan partnernya.

Benda kecil sudah diamankan di sakunya. Lalu dia memasuki sebuah ruangan yang belum berpenghuni karena masih pagi-pagi buta.

Langkahnya terhitung pelan mendekati sebuah meja, lalu dipasangnya benda kecil serupa chip tepat di bawah meja kerja.

Jeni berlalu menuju ruangan kerjanya.

Tiba-tiba dia dikagetkan oleh sosok yang tidak diharapkan bertemu dengannya.

"Kak Jen?"

"Eh Hira, tumben pagi-pagi sudah datang?"

Jeni berusaha mengurangi sedikit rasa gugupnya karena Hira menatapnya curiga.

"Kak Jen, apa bisa aku bicara empat mata?"

Jeni mengernyitkan dahinya lalu mengajak Hira duduk di sofa di depan ruang Ilyas.

"Bagaimana kalau kita bicara di restoran dekat sini sambil sarapan?" ajak Hira.

Jeni mengiyakan, lagipula waktu kerja masih satu jam lagi.

Sampai di kafe 24jam, Hira dan Jeni memesan sarapan roti selai dan cappucino

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status