Share

Bab 32

"Semuanya?"

Dada Suryawijaya bergolak, ia mengulum senyum dengan kikum. Berusaha menahan diri agar pipinya tidak bersemu merah dengan keluguan Nawangsih.

"Iya semuanya, ndomas. Semuanya sakit, tidak ada obatnya! Kalau ada pasti ndomas susah nyarinya." cibir Nawangsih dengan sengaja.

"Oke. Semuanya. Jadi mana yang harus aku periksa dulu?" Suryawijaya mengusap sisa air mata di pipi Nawangsih.

Nawangsih berhenti mengusap kepalanya yang nyut-nyutan dan mungkin nanti akan benjol, tapi tak separah isi hatinya.

"Hatiku dulu, ndomas. Hatiku sakit gara-gara kamu!" Nawangsih menepuk-nepuk dadanya. "Gak bisa kayak tadi, ndomas ngawur!"

"Ngawur? Kok bisa?" bibir Suryawijaya melengkung senyum, ia bersila sembari menatap Nawangsih yang menyandarkan kepalanya di lutut yang ia tekuk.

"Ndomas tega. Aku - aku merasa aku tidak ada artinya karena aku hanya seorang dayang disini." Untuk sesaat Nawangsih terisak pelan dan menyembunyikan wajahnya.

Suryawijaya mendesah. "Kamu berarti bagi kami, Nia. Sl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Kurniasari Kurniasari
keneswari licik ya
goodnovel comment avatar
norita kasmi
hmmmmmm jgan menjebak dgn cara yg kotor ya
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Kita tunggu rencana Keneswari.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status