Share

Bab 83

Nawangsih tersenyum sembari meninggalkan kedai setelah menyajikan kopi espresso kepada pelanggan ketika Andrew dan Pandu memasuki kedai yang mengusung konsep etnik Nusantara dalam bangunan victorian itu.

Andrew menoleh untuk menatap tamu kehormatannya di depan meja display dan kasir yang dipenuhi toples kaca berisi aneka jenis biji kopi Indonesia. Aroma kopi pun menjadi pengharum ruangan yang alami dan menyenangkan kaum pecinta kopi.

"Mau nyoba kopi?" tawar Andrew sembari menarik kursi tinggi. "Duduklah." pintanya dengan jengah.

Pandu mengatupkan kedua tangannya. "Terima kasih, tapi sepertinya jangan kopi, Mas Drew. Aku pengen bobok." seloroh Pandu seraya melihat-lihat keadaan sekitar.

"Oke, tunggu benar biar gue panggil karyawan gue yang mungkin kenal sama Nawangsih. Dia juga mahasiswa baru kayak adik Lo." Andrew tersenyum geli dan membatin, "gila sih, jaman canggih begini masih ada nama kek jaman peperangan."

Pandu manggut-manggut dengan senang hati. "Terima kasih, Mas. Aku jadi ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Umi Naerul
ikut aja mas pandu.. siapa tau nanti ketemu Tania disana...
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
wah, pandu bkal ktemu tania di cafenya andrew ga ya?...
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
semoga ketemu tania di kedai kopi... mas pandu msh suka mabok perjalanan ternyata... menyesal pasti Surya Wijaya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status