Share

Bab 85

Rumah Doris terasa lebih hangat dan ramai, setidaknya itu yang dirasakan Andrew saat ini, saat di mana taman belakang rumahnya yang slalu sepi di jadikan tempat makan malam dan obrolan tidak santai bersama Pandu dan Ayahnya.

Andrew berdiri, rasa penasarannya pada Nawangsih menguat sebelum pembicaraan itu berakhir. Andrew pergi menemui Nawangsih di lantai atas.

Nawangsih menatap langit malam, bintang bertebaran di atas sana. Namun entah kenapa hatinya malah gelisah. Kerinduan menjajah dirinya ketika suasana keluarga Dr. Doris mengingatkannya pada rumah. Senyum terkulum Ayahnya, kelembutan Ibunya dan tatapan penuh damba Suryawijaya.

"Kangen rumah?" Andrew berdiri di samping Nawangsih.

Nawangsih tersenyum pedih seraya menunduk. "Orang tuaku sudah wafat semua, jadi keluargaku tinggal keluarga angkat saja. Jadi aku kangen mereka. Ayahku sakit, Ibuku..."

Andrew tak kuasa menahan tangannya untuk tidak mengelus punggung Nawangsih sebagai bentuk kepeduliannya.

"Gue tahu rasanya jauh dari orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Umi Naerul
Andrew plis jgn main hati y m Tania.. aku takut Marisa malah marah2 ke Tania.. pdhl kamunya yg kesengsem dewek
goodnovel comment avatar
Muti
Andrew terpesona
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Jadi kepikiran malah. Pandu + Mas Uya mungkin ngga ya kisah mrk seperti Kaysan + Nanang ? Wes nekat iki si Andrew....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status